Pabrikan mobil Jepang, Nissan, saat ini sedang menghadapi tantangan besar setelah mengumumkan pemutusan hubungan kerja bagi ribuan karyawan serta pengurangan produksi kendaraan mereka. CEO Nissan, Makoto Uchida bahkan mengurangi gajinya hingga 50 persen sebagai langkah penyesuaian. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah kehancuran perusahaan, namun Nissan hanya memiliki waktu sekitar 12 hingga 14 bulan untuk bertahan. Uchida harus segera mengubah keadaan perusahaan agar bisa keluar dari krisis ini. Nissan sedang mencari investor besar baru, dengan potensi Honda sebagai salah satu kandidat. Meskipun pada awalnya Nissan lebih fokus pada mobil listrik, kini mereka juga sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam segmen mobil hybrid di tengah tingginya permintaan. Perubahan strategi termasuk peluncuran sistem hybrid e-Power di Amerika Serikat pada 2026. Meski ada penundaan dalam rencana ambisius untuk meluncurkan 30 model listrik baru pada 2030, prioritas utama saat ini adalah bertahan hidup dengan penghematan biaya yang lebih besar.