Pilihan mobil listrik di Indonesia semakin beragam mulai dari city car, sedan, SUV hingga sport. Sejumlah brand bersaing dalam menawarkan produk ramah lingkungan dengan desain dan spesifikasi yang berbeda-beda. Sebagian besar mobil listrik yang beredar di pasar otomotif nasional adalah impor utuh atau disebut CBU (Completely Built Up), namun kini model yang diproduksi secara lokal juga semakin bertambah.
Untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap mobil listrik dan mengalihkan dari mesin pembakaran, pemerintah telah menawarkan insentif berupa keringanan bea masuk, PPnBM yang ditanggung pemerintah, serta diskon PPN 10 persen untuk membuat harga mobil listrik lebih terjangkau. Meskipun demikian, harga mobil listrik masih bervariasi mulai dari Rp190 jutaan hingga Rp3 miliaran karena teknologi di dalamnya yang tergolong mahal.
Dengan pangsa pasar mobil listrik yang cukup luas, tidak mengherankan jika sebagian besar pembeli mobil listrik memilih untuk melakukan kredit. Peminat kredit mobil listrik semakin meningkat meskipun daya beli masyarakat mengalami penurunan. MUF (Mandiri Utama Finance) mencatat peningkatan porsi pembiayaan kredit untuk mobil listrik dari tahun ke tahun.
Meski meningkatnya minat masyarakat dalam kredit mobil listrik, MUF menjadi lebih selektif terutama pada calon debitur yang mengajukan cicilan untuk mobil listrik dengan harga Rp200-300 jutaan. Penjualan mobil listrik dari pabrik ke diler sepanjang Januari hingga Oktober 2024 mencapai 32.013 unit, dengan BYD menjadi yang terlaris di Indonesia. Brand China lainnya, Wuling, juga menduduki peringkat kedua dalam penjualan mobil listrik selama 10 bulan terakhir.
