Membangun kepercayaan diri anak adalah tanggung jawab terbesar bagi orang tua, demikian dikatakan oleh Psikolog Anak dan Keluarga, Dr. Mutiara Hapsari. Pola asuh yang salah dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan anak, sehingga penting untuk menghindari kebiasaan yang dapat merusak rasa percaya diri anak. Dr. Mutiara menyoroti tujuh kesalahan utama yang harus dihindari orang tua agar anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri. Salah satunya adalah kritik yang berlebihan, yang jika disampaikan dengan nada negatif, dapat membuat anak merasa tidak cukup baik. Membandingkan anak dengan orang lain juga dapat mengurangi kepercayaan diri mereka, karena setiap anak memiliki keunikan. Selain itu, mengabaikan usaha anak dan terlalu fokus pada hasil akhir juga dapat menghambat pertumbuhan kepercayaan diri mereka. Orang tua juga sebaiknya memberikan kebebasan pada anak untuk mengambil keputusan, karena terlalu banyak mengatur dapat merampas kesempatan anak untuk belajar dari kesalahan. Mengabaikan perasaan anak, memberikan tekanan berlebihan untuk sukses, dan tidak memberikan dukungan konsisten juga dapat menjadi hambatan dalam membangun kepercayaan diri anak. Meskipun kesalahan-kesalahan ini dapat berdampak besar, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki pola asuh. Dengan perhatian yang tepat, orang tua dapat membantu memulihkan kepercayaan diri anak dan menciptakan lingkungan yang positif untuk pertumbuhan mereka. Jadi, sebagai orang tua, hindarilah kesalahan-kesalahan ini dan mulailah membangun hubungan yang sehat dengan anak Anda. Bagikan informasi ini agar semakin banyak orang tua menyadari pentingnya kepercayaan diri anak untuk masa depan yang lebih cerah.