Kamis, 14 November 2024 – 19:57 WIB
Jakarta, VIVA – Pasar otomotif Indonesia kian ramai dengan hadirnya berbagai manufaktur asal China yang menawarkan beragam jenis kendaraan, mulai dari mobil penumpang hingga kendaraan komersial.
Baca Juga :
Fuso eCanter Resmi Beroperasi di Indonesia
Baru-baru ini, terdapat salah satu produsen kendaraan komersial asal China yang menghadirkan truk listrik di Tanah Air dan siap digunakan untuk area pertambangan nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, dan di Halmahera.
Kehadiran truk listrik dari produsen asal China tersebut bisa menjadi pesaing bagi manufaktur truk asal Jepang, seperti Mitsubishi Fuso.
Baca Juga :
Ada yang Baru dari Mitsubishi Fuso Fighter X
Mengingat, Mitsubishi Fuso baru saja menghadirkan truk listrik pertama di Indonesia, yaitu Fuso eCanter.
Baca Juga :
Ada Kabar Baru dari Mitsubishi Fuso
Fuso eCanter menjadi pelopor truk listrik di Indonesia, didukung dengan baterai kapasitas 83 kWh yang memungkinkan jarak tempuh hingga 140 km sekali pengisian daya, dengan Gross Vehicle Weight (GVW) mencapai 6 ton.
Kendati demikian, Director of Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Aji Jaya mengatakan pihaknya masih tetap percaya diri meski sudah ada pesaing dari China.
“Kita kan punya sejarah panjang, kita dari 1970. Sudah lima puluh tahun lebih kita melayani dan menjual baik itu penjualan maupun layanan purna jual, dan itu sudah melekat di para pengusaha serta pebisnis di Indonesia,” ujarnya dikutip VIVA.
Menurutnya, masih banyak konsumen yang pasti mempertanyakan terkait pelayanan aftersales dari produk-produk baru.
“Ya, kita confident dengan fasilitas yang kita punya terutama aftersales tadi. Kadang orang dengan produk baru sangat mempertanyakan terkait pelayanan aftersalesnya dan itu kita punya,” jelas Aji.
Ia menambahkan, “Bahkan kita punya fasilitas bengkel siaga 24 jam itu tersebar di beberapa titik strategis untuk memberikan pelayanan (kepada konsumen),”
Aji pun mengungkapkan bahwa kualitas dari kendaraan asal Jepang sudah tidak diragukan lagi.
“(Selain aftersales), ya kualitas. Banyak kan yang tahu kalau namanya made in Japan itu pasti beda dengan negara tetangga,” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
“Kita kan punya sejarah panjang, kita dari 1970. Sudah lima puluh tahun lebih kita melayani dan menjual baik itu penjualan maupun layanan purna jual, dan itu sudah melekat di para pengusaha serta pebisnis di Indonesia,” ujarnya dikutip VIVA.