Selasa, 17 September 2024 – 12:58 WIB
Jakarta, VIVA – Penjualan mobil di Asia Tenggara sepanjang Januari hingga Juli 2024 mengalami tren yang beragam. Ada negara yang mengalami penurunan tajam, ada juga yang naik angkanya.
Baca Juga :
Menjelang Akhir Tahun Lebih dari 23 Ribu Mobil Listrik Terjual di RI
Di Indonesia, penjualan mobil mencapai 484.236 unit, mengalami penurunan sebesar 17,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencatatkan penjualan 586.931 unit. Selain Indonesia, negara lain di kawasan ASEAN juga menunjukkan performa penjualan yang bervariasi.
Dari penelusuran VIVA di laman ASEAN Automotive Federation, Selasa 17 September 2024, Thailand sebagai salah satu pasar otomotif terbesar di kawasan ini, mencatat penurunan lebih drastis, yakni sebesar 23,8% dengan total penjualan 354.065 unit pada periode Januari hingga Juli 2024, turun dari 464.550 unit di tahun sebelumnya.
Baca Juga :
Pengamat: Penurunan Pasar Otomotif Bisa Hambat Investasi Asing
Ini menunjukkan bahwa Thailand menghadapi tantangan yang lebih berat dibandingkan Indonesia dalam menjaga stabilitas penjualan di pasar mobil.
Baca Juga :
Penjualan Mobil Lesu Bikin Industri Pembiayaan Kena Imbas
Sebaliknya, Filipina mencatat pertumbuhan penjualan yang positif, dengan kenaikan 10,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang Januari hingga Juli 2024, Filipina menjual 265.610 unit mobil, lebih tinggi dari 239.501 unit pada periode yang sama di tahun 2023.
Ini menunjukkan bahwa pasar otomotif Filipina masih memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar di tengah perlambatan ekonomi regional.
Vietnam juga mencatatkan sedikit peningkatan sebesar 1,1% dengan penjualan mencapai 163.801 unit pada periode yang sama. Ini adalah pertumbuhan kecil, tetapi menunjukkan ketahanan pasar otomotif Vietnam dalam menghadapi kondisi ekonomi yang penuh tantangan.
Secara keseluruhan, penjualan mobil di kawasan ASEAN pada 2024 lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Beberapa negara, seperti Indonesia dan Thailand, mengalami penurunan signifikan, sementara negara seperti Filipina dan Vietnam masih mampu mencatat pertumbuhan meski perlahan.
Tantangan utama bagi industri otomotif di ASEAN adalah daya beli masyarakat yang tertekan oleh inflasi dan ketidakpastian ekonomi global
Halaman Selanjutnya
Vietnam juga mencatatkan sedikit peningkatan sebesar 1,1% dengan penjualan mencapai 163.801 unit pada periode yang sama. Ini adalah pertumbuhan kecil, tetapi menunjukkan ketahanan pasar otomotif Vietnam dalam menghadapi kondisi ekonomi yang penuh tantangan.