Minggu, 11 Agustus 2024 – 18:17 WIB
Jakarta, VIVA – Chery Omoda E5 akhirnya meluncur juga di Thailand, namun brand asal China tersebut memberikan nama yang berbeda. Menariknya lagi, mobil listrik tersebut memiliki harga jual yang lebih murah ketimbang di Indonesia.
Baca Juga :
Alasan Hyundai Jadikan Charging Station Miliknya Tak Bisa Dipakai Merek Lain
Melansir dari Paultan, Minggu 11 Agustus 2024, mobil ramah lingkungan tersebut dinamai Chery Omoda C5 EV. SUV yang melahap setrum ini berada di bawah naungan Omoda-Jaecoo.
Di Negeri Gajah Putih tersebut, Chery Omoda C5 EV hadir dalam dua varian. Pertama ada Long Range Plus yang dibanderol 899.000 bath atau kisaran Rp405 jutaan, dan keduanya adalah Long Range Ultimate seharga 949.000 baht atau Rp428 jutaan.
Baca Juga :
Bukan Cuma Indonesia, Thailand Juga ‘Kena Prank’ Tesla
Jika dibandingkan dengan harga di Indonesia tentunya lebih murah. Di tanah air, PT Chery Sales Indonesia (CSI) menjual mobil satu ini mulai dari harga Rp419 jutaan untuk model Omoda E5 Pure, sedangkan untuk Omoda E5 termahal menyentuh angka Rp488,8 juta.
“Masuknya kami ke Thailand bertujuan untuk mengangkat industri otomotif negara ini ke standar kelas dunia dan menawarkan konsumen di sini pilihan sempurna lainnya,” ungkap Vice President of Chery International Chen Chunqing.
Baca Juga :
Ribuan Kendaraan Listrik dan Hidrogen Berkeliaran di Olimpiade Paris 2024
Soal spesifikasi, hanya ada satu powertrain yang ditawarkan mobil listrik ini, dan memiliki motor listrik yang dipasang di depan dengan tenaga 204 PS (150 kW) dan torsi 340 Nm. Diklaim mobil ini bisa berlari dari 0-100 km/jam dalam waktu yang diklaim 7,2 detik.
Kecepatan tertinggi adalah 172 km/jam, selain itu baterainya adalah unit litium besi fosfat (LFP) 61 kWh yang bersumber dari BYD, mampu menempuh jarak 430 km dalam siklus WLTP. Konsumsi dayanya diklaim 15,5 kWh per 100 km. Secara keseluruhan identik dengan yang ada di tanah air.
Untuk pengisian daya, C5 memiliki pengisi daya AC onboard tiga fase dengan kecepatan maksimum 9,9 kW, serta pengisian cepat DC hingga 80 kW; yang terakhir mampu mengisi daya baterai dari 30 hingga 80 persen dalam 28 menit.
Ada juga fungsi vehicle-to-load (V2L) yang memungkinkan mobil menyalurkan daya hingga 3,3 kW untuk memberi daya pada peralatan dan perangkat listrik, berguna untuk aktivitas luar ruangan atau pemadaman listrik.
Halaman Selanjutnya
Kecepatan tertinggi adalah 172 km/jam, selain itu baterainya adalah unit litium besi fosfat (LFP) 61 kWh yang bersumber dari BYD, mampu menempuh jarak 430 km dalam siklus WLTP. Konsumsi dayanya diklaim 15,5 kWh per 100 km. Secara keseluruhan identik dengan yang ada di tanah air.
