Selasa, 30 Juli 2024 – 15:20 WIB
Tangerang, VIVA – Pemerintah Indonesia sempat memberlakukan diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) saat pandemi Covid-19 pada 2021-2022 lalu.
Baca Juga :
Penjualan Mobil Hybrid Berpotensi Tembus 70 Ribu di Akhir 2024
Hal tersebut diberlakukan dengan tujuan untuk menjaga stabilitas penjualan dari industri kendaraan bermotor.
Tercatat, penjualan kendaraan pada periode Maret-Desember 2021 berhasil meningkat 113 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pada 2022, penjualan dari periode Januari-Mei sebesar 95 ribu unit.
Baca Juga :
Terpopuler: Hyundai Bicara soal Penjualan GIIAS 2024, Mobil Toyota Paling Laku
Sayangnya, setelah diskon PPnBM dicabut oleh Pemerintah, penjualan mobil kembali lesu.
Adapun beberapa pihak, seperti Gabungan Industri Kendaraan Bemotor Indonesia (Gaikindo) turut mendorong keringanan PPnBM kembali diberlakukan oleh Pemerintah.
Baca Juga :
74 Pemobil Pakai Strobo Alasan Mau Cepat di Jalan, Bakal Dipidana Kalau Pakai Lagi
Bahkan, tak sedikit produsen kendaraan yang sangat menyambut baik apabila diskon PPnBM bisa diterapkan kembali. Salah satu pabrikan tersebut ialah PT Toyota-Astra Motor (TAM).
“Saya rasa (diskon PPnBM) baik, kita juga dengan GIIAS ini menghimbau Pemerintah melihat dari market yang mengalami penurunan,” ujar Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT TAM dikutip VIVA di ICE BSD, Tangerang, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, meski respon masyarakat terhadap pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) cukup baik dan terbilang positif, namun dukungan Pemerintah untuk meningkatkan penjualan juga sangat penting.
“Walaupun GIIAS positif, tapi pastinya untuk mengejar pasar 1 juta unit masih cukup jauh ya,” katanya.
Ia menambahkan, “Jadi harapan kita sebenarnya market butuh didukung juga, karena pasar domestik penting untuk industri otomotif nasional karena banyak pekerja yang perlu dukungan Pemerintah,”
Lebih lanjut, Anton Jimmi mengungkapkan beberapa upaya yang telah dilakukan produsen untuk meningkatkan angka penjualan kendaraan nasional.
“Banyak cara yang sudah kita lakukan, kayak paket kredit, kemudian kita meluncurkan produk-produk baru, varian baru, dan memperkuat aktivitas di diler pastinya ya,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia mengatakan untuk mengisi kekosongan dari semester satu masih sangat besar jika berbicara terkait penjualan 1 juta unit.
“Jadi butuh dorongan atau support (dari Pemerintah) lebih lanjut,” tutup Anton.
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, meski respon masyarakat terhadap pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) cukup baik dan terbilang positif, namun dukungan Pemerintah untuk meningkatkan penjualan juga sangat penting.