26.2 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Fakta Mengejutkan di Balik Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Asal Depok di Ciater Subang

Minggu, 12 Mei 2024 – 12:12 WIB

Subang, 12 Mei 2024 – Terungkap fakta mengenai bus pariwisata yang mengangkut pelajar SMK Lingga Kencana Depok dan mengalami kecelakaan di Ciater, Subang. Ternyata, bus tersebut sudah kedaluwarsa dalam uji layak dan sebenarnya tidak layak untuk digunakan.

Baca Juga :

Polisi Bakal Periksa Operator Bus Kecelakaan Maut di Subang

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa status uji layak bus tersebut telah habis sejak akhir 2023 dan bus tersebut tidak memiliki izin angkutan.

“Saat ini Ditjen Hubdat telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut,” kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal, dalam keterangan kepada wartawan.

Baca Juga :

Cerita Penjaga Sekolah Lolos dari Kecelakaan Maut di Subang

Bus pariwisata terguling di Ciater, Subang

“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kedaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” lanjutnya.

Baca Juga :

Hasil Sementara Olah TKP Bus Rombongan SMK Depok Terguling di Ciater, Polisi: Tak Ada Jejak Rem

Bus Trans Putra Fajar dengan nomor polisi AD-7524-OG ini tidak terdaftar dan KIR mati pada tanggal 6 Desember 2023. Bus tersebut dimiliki oleh PT Jaya Guna Hage dan merupakan armada AKDP yang berdomisili di Banyuretno, Wonogiri.

“Kaitannya dengan kewenangan kami dalam uji KIR. Berdasarkan dokumen kami, uji KIR ini berakhir pada Desember 2023, namun statusnya masih AKDP,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri, Waluyo, di Wonogiri.

Menurutnya, seharusnya uji KIR dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali. Ia menjelaskan bahwa uji KIR meliputi uji umum, yaitu kelaikan dan uji administrasi.

Sementara itu, Sadira, sopir bus tersebut, menyatakan bahwa penyebab kecelakaan bus adalah rem blong. Ia tidak dapat mengendalikan bus tersebut dan tidak bisa mengerem karena kehabisan angin.

Bus pariwisata terguling di Ciater, Subang

Bus pariwisata terguling di Ciater, Subang

“Karena rem blong kehabisan angin jadi kita nggak bisa masuk gigi pun susah, untuk gigi rendah aja nggak bisa masuk,” ujarnya saat wawancara dengan tvOne dalam Breaking News, Minggu, 12 Mei 2024 pagi.

Sebelumnya, bus pariwisata yang membawa rombongan wisata pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Depok, SMK Lingga Kencana Depok, terguling di jalan turunan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu, 11 Mei 2024. 

Saat kecelakaan terjadi, para penumpang terpental dan tergeletak di jalan. Banyak murid yang mengalami luka-luka, dan hingga saat ini, total korban meninggal dunia mencapai 11 jiwa.

Halaman Selanjutnya

Menurutnya, seharusnya uji KIR dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali. Ia menjelaskan bahwa uji KIR meliputi uji umum, yaitu kelaikan dan uji administrasi.

Halaman Selanjutnya

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru