Sabtu, 11 Mei 2024 – 00:36 WIB
Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDIP, menolak untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo Subianto yang memenangkan pemilihan presiden periode 2024-2029. Dia tetap memilih untuk menjadi oposisi sebagai bentuk penghormatan kepada pemenang dan untuk menunjukkan sikap kepada publik.
“Saya menyampaikan tidak akan berada di dalam pemerintahan. Ini sebagai sebuah penghormatan saya kepada pemenang, dan menunjukkan sikap kepada publik, kami tidak di pemerintahan,” ujar Ganjar kepada wartawan.
Meskipun menjadi oposisi, Ganjar yakin akan tetap melanjutkan karir politiknya sebagai anggota partai, karena menurutnya masih banyak yang bisa dilakukan sebagai petugas partai.
Kejelasan dari PDIP mengenai sikap politik ke depannya masih belum diputuskan, namun data LHKPN menunjukkan bahwa kekayaan Ganjar saat menjadi capres PDIP hanya mencapai Rp11,77 miliar, dengan aset terbesar berupa tanah dan bangunan senilai Rp2,6 miliar. Selain itu, dia juga memiliki berbagai kendaraan dengan total nilai hampir Rp1,6 miliar, termasuk mobil listrik Hyundai Ioniq 5 Signature lansiran 2021 senilai Rp620 juta.
Hyundai Ioniq 5 adalah mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia dengan komponen lokal di atas 40 persen, dengan harga mulai dari Rp748 juta hingga Rp829 juta. Selain mobil, Ganjar juga memiliki beberapa sepeda motor dengan total nilai Rp75 juta.
Meskipun memiliki kekayaan tersebut, Ganjar tetap memilih untuk menjadi oposisi dan fokus pada perannya sebagai anggota partai politik.
