Sabtu, 6 April 2024 – 00:12 WIB
Jakarta, 6 April 2024 – Bagi para pemudik yang melakukan perjalanan di malam hari, jangan terkejut jika saat melintas di jalan tol pencahayaannya kurang terang. Beberapa ruas jalan tol ada yang kondisinya gelap gulita, bahkan hanya menggunakan lampu depan mobil sebagai penerangan.
Ternyata, kondisi tersebut bukan disebabkan oleh kelalaian dalam pengelolaan jalan tol, melainkan memang sengaja diatur demikian. Namun, saat melintas di jalan tol pada malam hari, pengendara tentunya membutuhkan penerangan yang cukup untuk meningkatkan visibilitas.
Meskipun demikian, pengelola tol tetap memberikan fasilitas penerangan jalan secara terbatas. Menurut situs resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), lampu penerangan jalan tol sudah disesuaikan dengan Standar Desain Jalan Internasional. Lampu tersebut biasanya ditempatkan di area-area tertentu seperti daerah rawan keamanan atau black spot, dekat dengan Gerbang Tol, Simpang Susun (Interchange), dan Tol Dalam Kota.
Ada dua cara untuk menyalakan lampu penerangan jalan tol, yaitu secara manual menggunakan saklar, atau secara otomatis menggunakan sensor cahaya Light Depending Resistor atau timer. Penyalakan lampu penerangan jalan tol dilakukan pada rentang waktu pukul 18.00-06.00 dengan intensitas pencahayaan tertinggi hingga 100%.
Pemasangan tiang lampu jalan juga tidak sembarangan, dengan standar jarak minimal antar tiang sebesar 30 meter dan tinggi tiang antara 12-13 meter. Jenis lampu yang digunakan antara lain Light Emitting Diode (LED), lampu gas bertekanan tinggi, dan lampu gas bertekanan rendah.
Selain itu, penggunaan lampu penerangan jalan tol hanya pada waktu tertentu yang telah ditentukan. Penyettingan jarak antar tiang lampu juga berpengaruh pada kualitas penerangan. Jadi, pengguna jalan tol tidak perlu khawatir dengan kondisi minim pencahayaan sepanjang jalan tol karena pengelola sudah mematuhi standar penerangan yang berlaku.
