Pada Minggu, 24 Maret 2024, pukul 11:49 WIB, minat terhadap mobil listrik atau EV di Amerika Serikat mengalami peningkatan pesat. Berdasarkan sebuah studi baru, lebih dari 70 persen konsumen Amerika sedang mempertimbangkan untuk membeli EV di masa depan.
Namun, kendala yang dihadapi adalah harga dan kinerja. Konsumen menginginkan EV yang dapat diisi daya dengan cepat, memiliki jangkauan yang luas, dan tetap terjangkau. Saat ini, rata-rata harga EV di pasaran masih lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bensin.
Para pembuat mobil juga mengalami kerugian dalam penjualan EV, dengan rata-rata kehilangan sekitar US$6.000 untuk setiap EV yang dijual seharga US$50.000. Untuk meningkatkan minat konsumen dan mencapai profitabilitas, produsen kendaraan perlu mencari cara untuk menawarkan EV yang lebih terjangkau dan berkualitas.
Teknologi dan skala ekonomi diharapkan dapat membantu mengurangi biaya produksi EV di masa depan. Sebagai tambahan, program efisiensi dan subsidi pemerintah juga dapat membantu membuat EV lebih terjangkau bagi konsumen.
Para konsumen menginginkan EV yang dapat diisi daya dalam waktu 20 menit, menawarkan jangkauan lebih dari 550 kilometer, dengan harga sekitar US$50.000 atau lebih rendah. Saat ini, masih sedikit EV yang memenuhi semua kriteria tersebut.
Salah satu contoh EV yang mendekati keinginan konsumen adalah Hyundai Ioniq 6 SE RWD Long Range, yang memiliki jangkauan 581 km dan dapat diisi daya dari 10 persen hingga 80 persen dalam 18 menit dengan harga mulai dari US$40.950.
Namun, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tingkat kinerja dan harga yang diinginkan oleh konsumen. Para produsen mobil perlu terus berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan baterai, motor listrik, dan teknologi pengisian daya yang lebih efisien.
