28.6 C
Jakarta
Monday, September 16, 2024

Pemkot Terus Lakukan Berbagai Upaya Kasus DBD di Jaksel Meningkat Lebih Seratus persen

Pengendalian peningkatan demam berdarah dengue (DBD) terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) dengan memperkuat pengawasan dan penyelidikan epidemiologi kasus.

JAKARTA | JAKARTARAYA

Pemkot Jaksel terus berupaya mengendalikan peningkatan kasus DBD dengan melakukan penguatan pengawasan (surveilans) dan penyelidikan epidemiologi kasus, serta mengimbau warga untuk tetap menerapkan 3M plus.

“Penanganan pasien DBD dilakukan di fasilitas kesehatan sesuai prosedur klinis,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit P2P, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Dita Fitria di Jakarta, dalam keterangan kemarin.

Dita menjelaskan bahwa kasus DBD di Jaksel pada Februari 2024 mengalami peningkatan lebih dari 100 persen dibandingkan bulan sebelumnya, dari 81 kasus menjadi 149 kasus.

Ia menyatakan bahwa untuk mengendalikan kasus DBD, langkah yang diambil meliputi penguatan pengawasan dan penyelidikan epidemiologi kasus.

“Surveilans” merupakan kegiatan pengamatan sistematis dan berkelanjutan terhadap data dan informasi mengenai kejadian penyakit atau masalah kesehatan.

Dita juga menekankan pentingnya melibatkan masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk, menerapkan gerakan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang), serta kegiatan lain yang dapat mencegah perkembangbiakan dan gigitan nyamuk Aedes aegypti.

“Selain itu, kerjasama lintas sektor juga diperkuat dalam penanganan kasus ini,” tambahnya.

Dita memastikan bahwa rumah sakit di Jaksel masih mampu menampung pasien DBD meskipun terjadi lonjakan kasus.

Pada tanggal 19 Februari 2024, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mencatat 627 kasus DBD dengan indeks rasio DKI Jakarta sebanyak 5,57 per 100.000 penduduk.

Ani mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kasus DBD berdasarkan data mingguan 2024, terutama mulai pekan ke-5 pada bulan Februari.

Sebaran kasus DBD di wilayah DKI Jakarta meliputi Jakarta Pusat (34 kasus), Jakarta Utara (74 kasus), Jakarta Barat (208 kasus), Jakarta Selatan (145 kasus), Jakarta Timur (161 kasus), dan Kepulauan Seribu (lima kasus).

“Kami terus memantau perkembangan kasus DBD di seluruh wilayah Jakarta. Saat ini, belum terdapat laporan kematian akibat penyakit tersebut,” kata Ani.

Penulis: il

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru