Caption Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi (tengah) saat konferensi pers di Polres Metro Tangerang Selatan.(ist)
Sebanyak empat siswa telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan perundungan yang terjadi di sebuah sekolah internasional di Serpong, Tangerang Selatan. “Empat orang saksi telah ditingkatkan statusnya menjadi tersangka yang diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak di bawah umur,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi dalam konferensi pers di Polres Metro Tangerang Selatan, Jumat (1/3).
Alvino menjelaskan bahwa keempat tersangka tersebut berinisial E (18 tahun), R (18 tahun), J (18 tahun), dan G (19 tahun). Sebanyak 17 saksi telah diperiksa terkait kasus perundungan terhadap seorang siswa di Binus School Serpong.
Akibat kekerasan tersebut, korban berusia 17 tahun mengalami luka memar, lecet di leher, bekas sundutan rokok di leher bagian belakang, dan luka bakar di lengan tangan kiri. Keempat tersangka dan delapan anak lainnya yang terlibat dalam konflik hukum dijerat dengan pasal 76C jo pasal 80 UU No.35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.
Kepolisian Resor Metro Tangerang Selatan Kota telah memperluas penyidikan terkait kasus perundungan yang terjadi di sekolah internasional di Serpong. “Sudah masuk tahap penyidikan,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Selatan Kota, AKP Alvino Cahyadi.
Mengenai penetapan tersangka, Kepala Seksi Humas Polres Metro Tangerang Selatan Kota, Iptu Wendi Afrianto menyatakan bahwa hal tersebut masih didalami. Beredar informasi di media sosial mengenai kasus perundungan di SMA Binus Intl BSD yang melibatkan seorang siswa yang dipukuli oleh sekelompok seniornya hingga harus masuk rumah sakit, termasuk tindakan menyundut rokok pada korban.
