PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) harus merelakan kerugian sebesar Rp415,8 miliar akibat investasi saham selama sembilan bulan pertama tahun 2023. Hal ini menyebabkan rugi bersih PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mencapai Rp599,6 miliar, meningkat dari laba bersih sebelumnya yang mencapai Rp1,642 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia, pendapatan bisnis PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) tumbuh sebesar 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp8,629 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Meskipun pendapatan usaha tumbuh, beban usaha juga meningkat sebesar 5,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,31 triliun pada akhir September 2023. Dampaknya, laba usaha merosot 26,8 persen menjadi Rp319,18 miliar.
Pada sisi lain, beban lainnya bersih mencapai Rp966,17 miliar dalam sembilan bulan 2023, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2022 pendapatan lainnya mencapai Rp971,9 miliar.
Selain itu, beban bunga dan keuangan juga naik 20,7 persen secara tahunan menjadi Rp926,6 miliar pada akhir September 2023.
Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak sebesar Rp646,9 miliar pada akhir September 2023, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2022, perseroan meraih laba sebelum pajak sebesar Rp971,9 miliar. Total kewajiban bertambah 0,0019 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp30,726 triliun pada akhir kuartal III 2023. Sementara itu, total ekuitas menyusut 3,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp15,184 triliun pada akhir September 2023.
https://www.suara.com/bisnis/2024/01/04/101550/fren-boncos-investasi-saham-rp4158-miliar
