Perekonomian global pada tahun 2024 diramal bakal tidak secerah seperti tahun ini. Kondisi ekonomi diperkirakan memasuki awan gelap dan mengakibatkan pertumbuhan yang melambat.
Hal ini merupakan laporan dari Schroders Indonesia terkait Outlook 2024 pada sektor makroekonomi. Mereka yakin bahwa perlambatan ekonomi yang tertunda akhirnya akan terjadi pada tahun 2024.
Schroders Indonesia melihat bahwa tingkat suku bunga yang tinggi di AS pada akhirnya akan berdampak pada konsumsi yang lebih lambat dan inflasi yang lebih rendah, kecuali jika ada kejutan pada harga energi.
Selain itu, suku bunga yang dikenakan pada kartu kredit telah meningkat menjadi 21,2%, sedangkan suku bunga KPR berjangka waktu 30 tahun menjadi sebesar 7,22%, dan pembiayaan kendaraan bermotor baru menjadi sebesar 8,3%. Tunggakan kartu kredit mulai meningkat, bersamaan dengan menurunnya tingkat tabungan pribadi.
Data menunjukkan tanda-tanda awal penurunan penambahan lapangan kerja dan tingkat pengangguran yang meningkat menjadi 3,9%, di atas proyeksi ekonomi Federal Reserve dari laporan SEP (Summary of Economic Projections). Ketika perlambatan lebih lanjut dikonfirmasi dan inflasi kembali mendekati target 2%, pada akhirnya Fed akan dapat menurunkan suku bunga.
Setelah pertemuan Federal Reserve di bulan December, Fed dot plot mengindikasikan 75bps pemangkasan sedangkat pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga yang lebih aggresif yaitu sebesar 150bps pada di tahun 2024. Apabila data-data mengarah pada perlambatan ekonomi yang lebih dalam, maka ada kemungkinan Fed akan menurunkan suku bunga lebih aggresif lagi.
Tidak menutup kemungkinan adanya pemulihan berbentuk “V” di China pada tahun 2024. Namun, harapan pasar terhadap ekonomi telah mencapai titik terendah dan ada kemungkinan melihat beberapa sentimen positif di China setelah dua tahun pertumbuhan yang lemah.
https://www.suara.com/bisnis/2023/12/22/150907/asing-ramal-ekonomi-2024-bakal-gelap-gulita-tunggakkan-kartu-kredit-meningkat