Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kabar mengenai ketidakpastian dalam perekonomian global yang semakin tidak pasti. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global diprediksi akan melambat.
“Pertumbuhan ekonomi global melambat dengan adanya ketidakpastian yang meningkat tinggi, juga disertai divergensi pertumbuhan antar negara yang semakin melebar,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Menurut Sri Mulyani, terdapat banyak faktor yang menyebabkan kekacauan dalam perekonomian global, termasuk kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang tetap stabil. Di sisi lain, ekonomi China mengalami perlambatan akibat pelemahan sektor konsumsi dan properti.
“Ekonomi AS pada 2023 masih menunjukkan pertumbuhan yang kuat, didukung oleh konsumsi rumah tangga dan sektor jasa. Sementara itu, perekonomian China menunjukkan perlambatan akibat pelemahan konsumsi dan krisis di sektor properti,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Selain itu, tekanan inflasi juga diperkirakan akan tetap tinggi akibat harga energi dan pangan yang dipengaruhi oleh konflik geopolitik dan El Nino.
“Kenaikan suku bunga global diperkirakan akan diikuti oleh kenaikan yield obligasi dengan tenor panjang di negara-negara maju, terutama obligasi pemerintah AS akibat peningkatan kebutuhan pembiayaan pemerintah AS dan adanya premi risiko jangka panjang,” jelas Sri Mulyani.
“Perkembangan ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari negara-negara berkembang menuju negara-negara maju, dan ini mendorong penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya,” tambahnya.
https://www.suara.com/bisnis/2023/11/03/130033/kabar-dari-sri-mulyani-ekonomi-dunia-makin-kacau
