PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah menegur PT Bank Mega Tbk (MEGA), bank yang dimiliki oleh Konglomerat Chairul Tanjung, dengan surat teguran tertulis karena melanggar ketentuan. Teguran tersebut diungkapkan dalam pengumuman Nomor 0019/Direksi/KSEI/1023 yang dikeluarkan pada Senin, 23 Oktober 2023 dan ditandatangani oleh Direktur Penyelesaian, Kustodian, dan Pengawasan KSEI, Eqi Essiqy, serta Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi, Dharma Setyadi.
KSEI, sebagai regulator pasar modal, berpendapat bahwa Bank Mega belum sepenuhnya mematuhi peraturan KSEI terkait Instruksi Pemindahbukuan Efek Tanpa Pembayaran Dana di KSEI dan Mekanisme Pencatatan Kepemilikan, Pemindahbukuan, dan Pengajuan Single Investor Identification (SID) atas Surat Berharga Negara.
Bank Mega mencatat laba bersih sebesar Rp 1,97 triliun selama semester pertama tahun ini, mengalami kenaikan sebesar 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba tersebut didorong oleh peningkatan Net Interest Income dan fee based income. Net Interest Income naik 4,5% menjadi Rp 2,94 triliun, sementara fee based income melonjak 53% menjadi Rp 1,31 triliun.
Total aset Bank Mega tumbuh 5% menjadi Rp 129,2 triliun, dengan kenaikan kredit sebesar 14% menjadi Rp 73,1 triliun. Penyaluran kredit Bank Mega masih didominasi oleh segmen korporasi, dengan kredit korporasi naik 17% menjadi Rp 51,1 triliun. Dana pihak ketiga yang dikumpulkan (DPK) tumbuh 5% menjadi Rp 95,9 triliun, dengan deposito naik 10% menjadi Rp 71,8 triliun dan tabungan naik 8% menjadi Rp 16,1 triliun.
Rasio keuangan Bank Mega pada Juni 2023 mencatatkan Return on Assets (ROA) sebesar 3,77%, Return on Equity (ROE) sebesar 20,12%, Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 75,92%, dan Non-Performing Loan (NPL) Gross sebesar 1,36%. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap di level 25,19%, dengan rasio BOPO di level 62,62%.
https://www.suara.com/bisnis/2023/10/23/175106/ksei-tegur-bank-milik-chairul-tanjung-gegara-ini
