30.4 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

Menguatnya Dolar AS Berdampak pada Pelemahan Rupiah hingga Mendekati Rp 16.000

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan alasan di balik pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini. Salah satunya adalah kuatnya serangan dolar AS yang membuat berbagai mata uang dunia, termasuk rupiah, tidak berdaya.

Perry mencatat bahwa indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) pada 18 Oktober 2023 mencapai level 106,21, atau menguat 2,60% dibandingkan dengan akhir tahun 2022.

Berdasarkan data Jisdor Bank Indonesia, pada Kamis (19/10), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.838 per 1 dolar AS. Ini menunjukkan pelemahan dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di level Rp 15.731 per 1 dolar AS.

“Sangat kuatnya dolar AS ini memberikan tekanan depresiasi pada hampir semua mata uang dunia, seperti Yen Jepang, Dolar Australia, dan Euro yang masing-masing mengalami pelemahan 12,44%, 6,61%, dan 1,40% (ytd), serta depresiasi mata uang kawasan seperti Ringgit Malaysia, Baht Thailand, dan Peso Filipina masing-masing 7,23%, 4,64%, dan 1,73% (ytd),” ujar Perry dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Meski begitu, Perry menyatakan bahwa nilai tukar rupiah hanya terdepresiasi sebesar 1,03% (ytd), yang relatif lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang negara lain di kawasan dan global.

Bank Indonesia terus berupaya memperkuat kebijakan stabilisasi valorisasi Rupiah sejalan dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung pengendalian inflasi impor.

Selain intervensi di pasar valuta asing, Bank Indonesia juga mempercepat pendalaman pasar uang rupiah dan pasar valuta asing, termasuk optimalisasi Surat Berharga Republik Indonesia (SRBI) dan penerbitan instrumen keuangan lainnya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mekanisme pasar, baik dalam meningkatkan manajemen likuiditas institusi keuangan domestik, maupun menarik aliran portofolio asing dari luar negeri.

Perry juga menyatakan bahwa koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha terus ditingkatkan dan diperluas untuk implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sesuai dengan PP Nomor 36 Tahun 2023.

https://www.suara.com/bisnis/2023/10/19/172121/serangan-dolar-as-terlalu-kuat-jadi-alasan-rupiah-terkapar-lemah-hingga-nyaris-rp-16000

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru