Pertanyaan seputar ban mobil dapat bocor ketika melintasi pecahan kaca di jalan masih sering muncul. Hal ini wajar mengingat kondisi jalan yang tidak selalu dapat diprediksi. Meskipun ban mobil didesain untuk tahan terhadap berbagai medan, tingkat kekuatan ban dapat bervariasi tergantung pada jenis dan kualitasnya.
Ban ekonomis pada mobil kecil umumnya tidak sekuat ban tebal yang digunakan pada kendaraan besar. Begitu pula dengan ban touring yang cenderung lebih awet jika dibandingkan dengan ban performa. Ketika menghadapi pecahan kaca, risiko kerusakan yang ditimbulkan memang ada. Namun, tidak semua jenis kaca memiliki dampak yang sama pada ban.
Kaca botol minuman, seperti bir atau soda, biasanya terbuat dari kaca tipis. Pecahannya cenderung menempel di permukaan ban tanpa menembus ke lapisan baja di dalamnya. Namun, ada kemungkinan pecahan kecil dan tajam dapat berdiri tegak di celah aspal atau kerikil yang kemudian dapat merusak ban.
Kaca tebal seperti kaca etalase lama atau panel arsitektur memiliki risiko yang lebih tinggi. Pecahannya bisa berukuran besar dengan tepi yang tajam seperti pisau. Jika ban melintasi pecahan kaca tebal yang berdiri, risiko kerusakan yang fatal dapat terjadi. Sebaiknya, pengemudi tetap berhati-hati dan memeriksa kondisi ban setelah melintasi pecahan kaca.
Meskipun kasus kerusakan ban akibat pecahan kaca tebal jarang terjadi, tetap penting untuk memeriksa dan memantau tekanan angin dalam beberapa hari setelah kejadian. Kebocoran kecil yang tidak terlihat bisa menjadi masalah serius yang berujung pada ban yang meletus di jalan. Dengan demikian, pengemudi disarankan untuk selalu waspada dan berhati-hati saat melintasi pecahan kaca di jalan.
