Honda e:N1 telah resmi dijual di Thailand dengan harga Rp500 jutaan, sedangkan di Indonesia PT Honda Prospect Motor (HPM) memilih untuk menyewakan mobil listrik pertamanya kepada masyarakat dengan biaya sewa sebesar Rp22 jutaan per bulan selama 5 tahun. Hanya ada 300 unit Honda e:N1 yang tersedia untuk disewa. Skema sewa ini dipilih karena ada kekhawatiran dari calon pembeli terkait harga jual kembali mobil listrik yang bisa turun hingga 40% di tahun pertama. Menurut Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, Yusak Billy, opsi berlangganan merupakan solusi terbaik bagi konsumen mobil listrik yang umumnya merupakan pembeli kedua atau ketiga yang selalu ingin mencoba teknologi terbaru.
Di sisi lain, Honda Thailand mengumumkan bahwa Honda e:N1 dapat dibeli dengan harga 1,199 juta baht atau sekitar Rp584 juta, termasuk garansi untuk baterai dan sistem penggerak selama delapan tahun atau 160.000 km. Mobil listrik ini memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda dengan versi yang diluncurkan di Indonesia, dengan motor listrik bertenaga 150 kW dan torsi maksimum 310 Nm. Honda e:N1 menawarkan performa berkendara yang responsif, senyap, dan bertenaga, serta dilengkapi dengan baterai berkapasitas 68.8 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 500 km berdasarkan standar pengujian NEDC.
Honda e:N1 juga menawarkan fleksibilitas dalam pengisian daya, dengan opsi DC Fast Charging yang memungkinkan baterai terisi dari 30-80% hanya dalam waktu 50 menit. Pengisian daya juga bisa dilakukan dalam waktu 18 jam dari 10-80% atau dalam waktu 6 jam dari 10-80%. Honda e:N1 menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam perjalanan, menjadikannya pilihan yang menarik bagi konsumen yang mencari mobil listrik yang handal dan efisien.