Nasi merupakan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia dan menjadi bagian penting dalam setiap hidangan sehari-hari. Hampir semua keluarga memasak nasi setiap hari, baik menggunakan rice cooker maupun cara tradisional. Namun, masalah yang sering terjadi adalah nasi yang cepat bau dan basi, terutama jika disimpan dalam waktu lama di suhu ruangan. Hal ini tentu merugikan karena nasi yang sudah basi tidak bisa dikonsumsi lagi dan harus dibuang, menyebabkan pemborosan bahan makanan dan biaya.
Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa cara sederhana namun efektif yang bisa dilakukan agar nasi lebih awet dan tetap enak. Pertama, gunakan cara memasak yang benar seperti mencuci beras hingga airnya bening untuk menghilangkan sisa pati yang bisa mempercepat pembusukan. Selain itu, gunakan jumlah air yang pas agar nasi tidak terlalu lembek. Menambahkan bahan alami seperti daun pandan atau daun jeruk juga bisa membantu mencegah bau tak sedap.
Setelah matang, jangan langsung menutup nasi rapat-rapat. Biarkan uap panas menghilang terlebih dahulu sebelum menutup rice cooker atau wadah penyimpanan. Uap yang terperangkap bisa menyebabkan nasi menjadi terlalu lembab dan cepat basi. Jika menyimpan dalam rice cooker, aduk nasi secara berkala agar panasnya merata.
Jika ada nasi sisa, lebih baik simpan di dalam kulkas. Masukkan ke dalam wadah tertutup agar tetap segar. Dengan cara ini, nasi bisa bertahan hingga dua hari tanpa berubah rasa atau bau. Untuk penyimpanan lebih lama, nasi bisa dibekukan di dalam freezer dan dipanaskan kembali menggunakan microwave atau kukusan agar teksturnya tetap lembut.
Hindari kebiasaan yang membuat nasi cepat basi seperti sering membuka dan menutup rice cooker, mencampurkan nasi baru dengan nasi lama, atau menambahkan lauk berkuah ke dalam nasi sebelum dimakan. Agar nasi tetap awet, jangan biarkan terlalu lama dalam suhu ruang, terutama di daerah yang panas dan lembab. Jika nasi sudah berbau atau berubah warna, sebaiknya jangan dikonsumsi agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan.