Indonesia memiliki kearifan lokal yang kaya, seperti Suku Baduy yang tinggal di Pegunungan Kendeng, Banten. Masyarakat Baduy terkenal karena kedekatan mereka dengan alam dan kelestarian lingkungan. Mereka hidup sesuai prinsip “Gunung tidak boleh dihancurkan, lembah tidak boleh dirusak”. Suku Baduy terbagi menjadi Baduy Dalam dan Baduy Luar, dengan perbedaan dalam budaya, pakaian, interaksi dengan dunia luar, dan penggunaan teknologi.
Baduy Luar tinggal di wilayah seperti Kanekes, mudah dikenali dari pakaian hitam dan biru. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap perubahan dan modernisasi. Di sisi lain, Baduy Dalam tinggal di daerah seperti Cikeusik, Cibeo, dan Cikertawana, mempertahankan adat istiadat dan kepercayaan leluhur secara ketat. Mereka tidak menggunakan teknologi modern dan menjalani kehidupan dengan cara tradisional.
Suku Baduy menunjukkan bahwa menjaga warisan leluhur dan keharmonisan antara manusia dan alam adalah kunci keberlangsungan kehidupan. Kedalaman kebudayaan dan kearifan lokal mereka menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal kehidupan masyarakat Baduy secara lebih mendalam. Tanpa dilupakan untuk selalu menghormati budaya setempat dan memahami keunikan adat istiadat Suku Baduy sebelum berkunjung.
