Pada Jumat, 8 Maret 2024, klakson telolet dengan suaranya yang merdu memikat perhatian banyak orang. Namun, di balik daya tariknya, klakson modifikasi ini menyimpan potensi bahaya bagi pengguna jalan, pengemudi, dan penumpang bus.
Menurut Daimler Commercial Vehicle Indonesia Bus Bodybuilder Advisor, M Thoyib, klakson telolet menggunakan sistem angin yang dapat mengganggu sistem pengereman bus. Ketika instalasinya tidak tepat, misalnya dalam sistem rem, klakson telolet dapat mengganggu fungsi rem tersebut sehingga menyebabkan rem tidak berfungsi dengan baik.
Meskipun klakson telolet dapat memberikan kesenangan bagi sebagian orang, penggunaannya dapat membahayakan keselamatan banyak pihak. Perusahaan Otobus (PO) yang sadar akan bahayanya tidak akan mengizinkan penggunaan klakson modifikasi pada kendaraan mereka.
Thoyib juga menyoroti bahaya lampu modifikasi yang dapat mengganggu visibilitas pengguna jalan lain. Modifikasi lampu yang tidak dilakukan dengan benar dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk aki tekor dan risiko kebakaran.
Untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas, diperlukan regulasi yang jelas mengenai modifikasi klakson dan lampu kendaraan. Ini bertujuan untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya kejadian yang tidak diinginkan akibat modifikasi yang tidak sesuai.
