30.9 C
Jakarta
Tuesday, October 22, 2024

Program Bansos Beras Akan Diperpanjang Hingga Bulan Desember

Pemerintah berencana memperpanjang bantuan pangan berupa bantuan sosial (Bansos) beras tahap kedua hingga Desember 2023. Awalnya, bansos beras tahap kedua ini hanya berlangsung selama tiga bulan, yaitu dari September hingga November.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengatakan, perpanjangan bantuan ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap sektor pangan dan mengendalikan inflasi.

“Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar bantuan pangan beras tahap kedua terus dilanjutkan sampai Desember, tentu kita secara sigap akan mempersiapkannya. Perpanjangan waktu penyaluran bantuan ini diperlukan untuk terus menjaga stabilitas harga beras. Terlebih El Nino sejak September sampai sekarang dampaknya bisa dirasakan dua bulan kemudian oleh masyarakat, terutama masyarakat berpendapatan rendah,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/10/2023).

Kemudian, Arief juga menyampaikan bahwa terkait rencana melanjutkan bantuan pangan beras sampai Maret tahun depan (2024), pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait serta Perum Bulog. Persiapan yang detail terutama dalam hal memastikan ketersediaan pasokan harus menjadi fokus.

Secara garis besar, jumlah stok yang dibutuhkan Bulog dalam melakukan stabilisasi dan membantu masyarakat yang membutuhkan dalam perpanjangan bantuan pangan beras pada Desember ini sekitar 200 ribu ton. Sementara itu, stok untuk Januari sampai Maret 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 600 ribu ton.

“Bantuan ini diperuntukkan kepada 20,662 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) setiap bulannya. Tentunya ini memerlukan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan dan juga persetujuan Presiden seperti yang sudah disampaikan dalam beberapa kesempatan saat peninjauan penyaluran bantuan pangan di Padang, Palembang, dan Lampung dalam beberapa hari terakhir,” jelas dia.

Adapun total penerima bantuan pangan beras telah dilakukan pengakurasian data KPM oleh Kementerian Sosial sehingga total jumlah penerima menjadi 20,662 juta.

Menurut Arief, saat ini jumlah KPM sudah dikoreksi menjadi 20,662 juta. Oleh karena itu, pihaknya akan mempertajam keakuratan data tersebut, sehingga bantuan pangan beras dapat tepat sasaran. Jika ada KPM yang tidak sesuai dengan data, maka pemerintah desa/kelurahan dapat melakukan penggantian.

“Jadi jika ada keluhan masyarakat yang belum masuk ke dalam KPM, tentunya dapat segera melaporkan ke RT/RW atau Kepala Desa/Lurah yang kemudian akan dilakukan verifikasi oleh dinas sosial wilayah setempat. Ini karena kriteria KPM penerima bantuan pangan beras adalah keluarga tidak mampu yang terdata dalam database Kementerian Sosial,” jelas dia.

Lebih lanjut, realisasi bantuan pangan beras tahap kedua yang diluncurkan sejak 11 September hingga 24 Oktober telah mencapai 65,82 persen atau sebanyak 407.250.560 kg. Sementara itu, target penyalurannya hingga November adalah sebanyak 618.687.480 kg.

Berdasarkan pantauan di Panel Harga Pangan NFA, terlihat adanya tren penurunan harga beras medium yang terjadi sejak awal Oktober. Pada 1 Oktober, harga rata-rata semua provinsi untuk beras medium berada di angka Rp 13.220 per kg. Kemudian, pada tanggal 26 Oktober, harga tersebut mengalami penurunan 20 poin menjadi Rp 13.200 per kg.

https://www.suara.com/bisnis/2023/10/27/175822/bansos-beras-bakal-dilanjutkan-hingga-desember

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru