DALAM beberapa waktu terakhir, camilan asal Tiongkok bernama Latiao menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Camilan ini menarik perhatian banyak orang, terutama karena cita rasa pedasnya yang khas.
Namun, di balik kepopulerannya, Latiao ternyata memicu kekhawatiran besar di kalangan pakar kesehatan dan otoritas pengawas makanan di Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia baru-baru ini memutuskan untuk menarik produk Latiao dari peredaran setelah ditemukan kandungan bakteri berbahaya, yaitu Bacillus cereus, yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Selain itu, status kehalalan produk ini juga masih diragukan, karena belum memiliki sertifikasi halal resmi dari lembaga berwenang.
Berikut fakta mengenai peredaran camilan Latiao di Indonesia:
1. Mengandung Bakteri Berbahaya
BPOM menemukan bahwa Latiao mengandung bakteri Bacillus cereus, yang dapat menyebabkan gejala keracunan makanan seperti sakit perut, muntah, dan diare. Bakteri ini tergolong berbahaya, terutama bagi orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan anak-anak.
2. Peredaran Ilegal
YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) mencatat bahwa banyak produk Latiao masuk ke pasar Indonesia secara ilegal tanpa memenuhi standar keamanan pangan yang ditetapkan. Peredaran produk ilegal ini meningkatkan risiko kesehatan konsumen yang tidak menyadari bahayanya.
3. Diragukan Kehalalannya
Produk ini belum memiliki sertifikasi halal, yang seharusnya menjadi perhatian utama bagi konsumen Muslim di Indonesia. Mengingat bahan baku yang digunakan tidak terjamin halal, masyarakat harus lebih waspada dalam memilih produk impor yang belum jelas status kehalalannya.
4. Dijual Luas di Platform E-commerce
Meski dilarang, Latiao tetap beredar di berbagai platform e-commerce, yang memudahkan akses konsumen, terutama anak-anak muda. Banyak penjual yang kurang memperhatikan aspek keamanan dan legalitas produk yang dijual.
5. Tidak Memenuhi Standar Labelisasi
Produk Latiao tidak memiliki label yang memadai mengenai komposisi, tanggal kedaluwarsa, dan peringatan lain yang penting bagi konsumen. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan kualitas produk tersebut serta menimbulkan ketidakpastian mengenai bahan-bahan yang digunakan.
6. Kandungan Zat Kimia Tambahan yang Tidak Diketahui
Karena tidak ada pemeriksaan yang ketat sebelum peredarannya, zat kimia atau bahan pengawet yang digunakan dalam produk ini tidak diketahui, yang dapat menimbulkan efek negatif jangka panjang bagi kesehatan.
7. Pengaruh Terhadap Gaya Hidup dan Pola Konsumsi Anak-Anak
Popularitas Latiao menimbulkan kecenderungan konsumsi makanan ringan impor tanpa memerhatikan aspek kesehatan. Fenomena ini menggambarkan lemahnya pengawasan serta kurangnya edukasi mengenai makanan sehat di kalangan masyarakat.
Tips Menghindari Makanan Berbahaya
Mengonsumsi makanan yang aman sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Makanan yang tidak aman seperti camilan Latiao dapat terkontaminasi bakteri, virus, bahan kimia berbahaya, atau zat tambahan yang dapat menimbulkan penyakit jangka pendek maupun panjang. Berikut beberapa alasan pentingnya menjaga diri dan keluarga dari bahaya makanan berbahaya
1. Perhatikan Label dan Sertifikasi Halal
Selalu periksa label produk dan pastikan bahwa makanan yang dibeli memiliki sertifikasi halal dan telah memenuhi standar kesehatan dari BPOM. Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan kehalalan makanan yang dikonsumsi.
2. Beli dari Penjual Resmi dan Terpercaya
Hindari membeli produk makanan dari penjual yang tidak terpercaya, terutama di platform online. Pilih penjual yang menyediakan produk dengan label dan izin resmi untuk meminimalkan risiko produk ilegal.
3. Jaga Pola Makan Sehat
Memperbanyak konsumsi makanan yang segar dan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa tambahan zat pengawet akan membantu menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.
4. Selalu Membaca Review Produk
Sebelum membeli makanan yang kurang dikenal atau produk impor, bacalah ulasan atau review dari konsumen lain. Konsumen yang telah mencoba produk mungkin membagikan pengalaman mereka mengenai keamanan atau efek samping yang dirasakan.
5. Berikan Edukasi Tentang Bahaya Makanan Impor yang Tidak Terjamin
Edukasi keluarga, terutama anak-anak, mengenai bahaya konsumsi camilan yang tidak terjamin keamanannya. Ajarkan mereka untuk lebih selektif dalam memilih makanan yang dikonsumsi.
6. Pahami Komposisi Bahan pada Label
Pahami bahan-bahan yang tercantum di label kemasan, terutama bahan tambahan atau pengawet yang mungkin berbahaya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
7. Kurangi Konsumsi Camilan Berkemasan
Mengurangi konsumsi camilan kemasan dan beralih ke makanan ringan alami atau yang diolah di rumah akan sangat mengurangi paparan zat kimia dan pengawet yang sering ditemukan dalam makanan kemasan.
Peringatan Penting
Fenomena peredaran camilan Latiao yang tidak aman di Indonesia adalah peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi, terutama produk impor yang tidak jelas asal-usulnya dan diragukan status kehalalannya.
Dalam jangka panjang, penting bagi setiap konsumen untuk memperhatikan label, izin edar, dan komposisi bahan dalam setiap produk yang dikonsumsi.
Selain itu, keluarga perlu diberdayakan dengan edukasi dan kesadaran akan pentingnya keamanan pangan dalam mendukung pola makan sehat. (cdi/nas)
Post Views: 47