Kehidupan masa kini memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk melakukan kebaikan dengan mudah. Namun, seringkali kebaikan yang kita lakukan melalui transaksi online tidak sepenuhnya mencerminkan realitas di lapangan. Desa Tipar di Garut Selatan, sebagai contohnya, merupakan sebuah tempat yang jauh dari kemudahan teknologi digital. Meskipun demikian, di desa tersebut, 100 ekor hewan qurban dari para dermawan dipotong dan didistribusikan dengan penuh kesyukuran.
Banyak dari kita mungkin merasa puas dengan perbuatan dermawan yang telah dilakukan. Namun, sebenarnya saat kita memberi, kita juga menerima lebih dari yang kita berikan. Proses qurban bukan hanya sekadar berkurban hewan, tetapi juga melibatkan aspek ketulusan dan kerendahan hati. Sebagaimana firman Allah yang menyatakan bahwa kebenaran hakiki dalam qurban adalah ketakwaan.
Tim relawan Laznas BMH membuktikan dengan perjalanannya menuju desa terpencil di Garut bahwa kehidupan tidak hanya mengenai diri sendiri. Seringkali kita lebih fokus pada kekhawatiran akan kehilangan aspek digital ketimbang kehilangan makna yang sebenarnya. Dalam proses berkurban, kita diajak untuk keluar dari zona nyaman dan memahami bahwa hidup tidak hanya tentang diri kita sendiri.
Di desa Cikelet, Garut, daging qurban tidak hanya dibagikan, tetapi juga dimasak bersama dalam semangat kasih sayang. Kesederhanaan dalam menyantap hidangan gulai Idul Adha di dapur kayu memperlihatkan kebahagiaan yang sejati, yang seringkali tidak bisa ditemukan di tempat-tempat mewah dan viral di media sosial.
Meskipun tidak semua orang bisa hadir secara fisik dalam proses qurban, doa selalu menjadi jalan terbaik untuk menyentuh hati yang jauh. Di balik senyum dan daging qurban yang diterima oleh warga desa, terdapat harapan dan doa untuk kebaikan bagi para dermawan. Berkurban bukanlah sekadar mengurangi harta, melainkan memperluas makna dan lapangan hati di hadapan Tuhan.
Qurban adalah pembelajaran spiritual yang mengajarkan kita untuk lebih ikhlas, rendah hati, dan lebih layak dicintai oleh Tuhan. Melalui proses qurban, kita belajar bahwa hidup bukanlah tentang menumpuk harta, melainkan tentang memberi dan berbagi kebaikan kepada sesama.