Penjualan mobil baru mengalami penurunan belakangan ini, yang berdampak pada penutupan beberapa dealer Honda di berbagai wilayah. Saat ini, terdapat lebih dari 160 outlet dealer Honda yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Dealer-dealer tersebut menyediakan layanan 3S (sales, servis, sparepart) dan beberapa juga menyajikan layanan body and paint. Namun, dengan menurunnya daya beli masyarakat terhadap mobil baru, beberapa dealer Honda terpaksa tutup di tahun ini.
Menurut Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, penutupan dealer adalah hal yang lumrah di tengah tantangan yang ada, dan produsen menghormati keputusan perusahaan masing-masing. Meskipun beberapa dealer berhenti beroperasi dalam setahun terakhir di kota-kota besar, konsumen tetap bisa menikmati layanan dengan standar yang sama dari dealer Honda lainnya yang masih aktif di wilayah tersebut.
Billy menegaskan bahwa perusahaan berusaha tidak menelantarkan konsumen meskipun dealer tutup, dengan terus memberikan pelayanan yang dijanjikan sebelumnya. Perhatian utama perusahaan saat ini adalah memastikan konsumen memperoleh layanan terbaik dengan memperluas jaringan layanan ke luar Pulau Jawa untuk memperkuat kehadiran Honda di seluruh Indonesia.
Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil Honda dari dealer ke konsumen sepanjang Januari-April 2025 sebanyak 29.215 unit, menempati peringkat ketiga dari daftar brand terlaris dengan pangsa pasar 10,9 persen. Angka ini mengalami penurunan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, Honda juga siap memproduksi motor listrik bergaya cafe racer secara massal di pasar China.
