Mobil listrik semakin populer di era modern karena alasan ramah lingkungan dan efisiensinya. Namun, perlu diingat bahwa kebiasaan mengecas yang salah dapat merusak baterai, komponen yang paling mahal dan penting pada mobil listrik. Beberapa kebiasaan buruk yang perlu dihindari dan tips untuk merawat kesehatan baterai telah dirangkum oleh VIVA Otomotif pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Salah satu kebiasaan yang harus dihindari adalah mengecas baterai mobil listrik hingga 100% secara rutin. Pengisian sampai penuh secara berulang dapat mempercepat degradasi baterai lithium-ion yang umum digunakan pada mobil listrik. Baterai bekerja optimal pada rentang 20%-80%, sehingga sebaiknya mengecas hanya hingga 80% untuk penggunaan sehari-hari.
Selain itu, membiarkan baterai habis total (0%) juga dapat merusak sel baterai. Reaksi kimia di dalam baterai menjadi tidak stabil ketika benar-benar kosong, yang dapat menyebabkan hilangnya kapasitas permanen. Sebaiknya jangan biarkan level baterai turun di bawah 20% secara rutin dan cas segera jika indikator menunjukkan level rendah.
Penggunakan fast charging yang sering juga perlu dihindari karena dapat merusak baterai dalam jangka panjang akibat panas yang dihasilkan. Sebaiknya gunakan fast charging hanya saat darurat atau perjalanan jauh, serta pilih pengisian standar (slow charging) untuk penggunaan sehari-hari.
Terakhir, mengecas di suhu ekstrem, baik terlalu panas maupun terlalu dingin, dapat merusak baterai. Suhu panas mempercepat degradasi, sedangkan suhu dingin dapat mengurangi efisiensi dan kapasitas pengisian. Oleh karena itu, pastikan untuk mengisi baterai mobil di tempat yang teduh atau di garasi dengan suhu terkontrol, serta hindari mengecas saat mobil terpapar sinar matahari langsung atau cuaca ekstrem. Dengan menerapkan kebiasaan yang benar dalam mengecas mobil listrik, kita dapat memperpanjang umur pakai baterai dan menjaga performa mobil listrik tetap optimal.