Pada Jumat, 30 Mei 2025, pukul 13:00 WIB, para menteri dari Jepang dan Amerika Serikat sedang mengadakan pertemuan untuk membahas solusi terkait tarif impor yang diberlakukan sejak awal April oleh Presiden Donald Trump. Salah satu produsen mobil yang terdampak adalah Nissan yang kini terdesak akibat tarif impor tersebut. Kabarnya, Nissan berencana menjual kantor pusatnya di Yokohama untuk bisa bertahan. Menurut laporan Nikkei Asia, kantor pusat Nissan di Yokohama, yang telah menjadi markas utama sejak 2009, akan dijual sebelum Maret 2026. Properti ini diperkirakan memiliki nilai lebih dari 100 miliar yen atau sekitar 698 juta dolar AS.
Penjualan ini diharapkan dapat membantu Nissan mengumpulkan dana untuk menutup tujuh pabriknya yang tersebar di berbagai negara. Belum ada kepastian mengenai relokasi kantor pusat Nissan setelah gedung di Yokohama dijual. Situasi keuangan Nissan memburuk dengan beban tarif impor yang semakin memperparah kondisinya. Jepang berharap bisa bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk menurunkan atau menghapus tarif impor tersebut. Meskipun pemerintah Jepang telah menyediakan layanan konsultasi bagi perusahaan yang terdampak, belum ada keputusan konkret mengenai pembagian beban tarif. Para menteri Jepang dan AS terus berupaya mencari solusi atas dampak dari tarif impor ini.