Adara Relief International menggelar peringatan 77 Tahun Hari Nakba bertajuk “From The Shadows Of Nakba: Breaking the Silence, End the Ongoing Genocide” di Gedung Nusantara V, Komplek Gedung Parlemen RI, Senayan, Jakarta. Acara ini mempertemukan narasumber dari Indonesia dan Gaza, membangun hubungan antara suara korban dan panggung diplomasi. Keynote speaker dalam acara tersebut adalah Dr. H. M. Hidayat Nur Wahid, MA, Wakil Ketua MPR RI, serta Prof. Dr. dr. Basuki Supartono S., Sp.OT., FICS, MARS, selaku Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota Bulan Sabit Merah Indonesia.
Dalam pernyataannya, Ir. Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International, menyoroti pentingnya solidaritas global untuk kemerdekaan Palestina. Suara dari medan konflik penyelenggara diperkuat dengan kehadiran dua jurnalis Al Jazeera English: Youmna Al Sayed dan Maher Abuquta. Maryam Rachmayani menegaskan bahwa peristiwa Nakba yang terjadi lebih dari tujuh dekade lalu harus diingat secara global dan Palestina membutuhkan dukungan dalam menemukan suara kebebasan.
Nakba, yang artinya “malapetaka”, merujuk pada eksodus massal warga Palestina pada tahun 1948. Setiap tanggal 15 Mei diperingati sebagai Hari Nakba oleh warga Palestina dan masyarakat internasional. Peristiwa ini mencatat sekitar 700.000 warga Palestina yang mengungsi atau dipaksa meninggalkan rumah mereka di wilayah yang sekarang menjadi Israel dan Wilayah Palestina.
Menurut Maryam, bagi banyak pengungsi Palestina, Nakba merupakan kondisi yang masih berlangsung hingga saat ini. Jutaan dari mereka masih hidup di pengasingan tanpa kewarganegaraan dan terpisah dari tanah air mereka. Melalui seminar internasional ini, Adara Relief International berusaha untuk menghadirkan suara langsung dari Gaza serta tokoh-tokoh Indonesia sebagai upaya bersama dalam menyuarakan keadilan, kemerdekaan, dan kemanusiaan.
