Pada Ahad (25/5/2025), halaman kecil di sudut Pondok Pesantren Mahasiswa Nahdlatul Ulama (PPMNU), Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Bogor, berubah fungsi menjadi dapur terbuka yang penuh semangat. Mahasiswa asal Sulawesi berkumpul untuk membuat burasa, makanan khas yang menjadi simbol kebersamaan dan kehangatan persaudaraan antar sesama anak rantau asal Sulawesi. Burasa terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, dibungkus daun pisang, dan dikukus hingga matang maksimal.
Mahasiswa dari berbagai daerah di Sulawesi seperti Sulawesi Selatan, Tengah, Barat, Tenggara, hingga Gorontalo berkumpul untuk merasakan kerinduan pada suasana lebaran di kampung halaman. Proses pembuatan burasa dilakukan secara gotong royong tanpa melihat asal daerah atau program studi, menciptakan suasana seperti keluarga besar yang saling berbagi cerita dan nostalgia lebaran.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar memasak bersama, tetapi juga menjadi momen untuk merawat tradisi, memperkuat solidaritas, dan melestarikan identitas budaya para mahasiswa Sulawesi di perantauan. Meskipun jauh dari rumah, kegiatan ini memberikan ruang jeda emosional yang menyentuh hati, memperkokoh semangat, dan memastikan bahwa tradisi dan kebersamaan tetap hidup di tengah kehidupan akademik yang sibuk.