Road to UFC kembali menjadi pusat perhatian para penggemar seni bela diri campuran (MMA) di Indonesia. Pada malam Jumat, 22 Mei 2025, petarung Indonesia Deni Daffa mengalami momen penting dalam karirnya saat berkompetisi di babak perempat final Road to UFC di Shanghai, China. Namun, harapan Deni untuk maju ke babak semifinal sirna setelah kalah dari petarung China, Ren Yawei, melalui technical submission dengan teknik guillotine choke.
Pertarungan antara Deni Daffa dan Ren Yawei berlangsung sengit di UFC Fight Pass, memunculkan kisah dramatis tentang ketekunan dan semangat dari wakil Indonesia tersebut. Deni, petarung muda asal Bengkulu, tampil dengan semangat tinggi sejak ronde pertama berlangsung. Meskipun memberikan perlawanan sengit, Deni akhirnya harus mengakui keunggulan lawan saat Yawei berhasil menerapkan guillotine choke yang efektif, membuat Deni kesulitan bernapas dan membuat wasit menghentikan pertarungan.
Selain Deni Daffa, petarung Indonesia lainnya, Rio Tirto, juga mengalami nasib serupa dalam pertandingan melawan Aaron Tau dari Selandia Baru. Rio kalah melalui technical knockout (TKO) di ronde pertama dalam waktu singkat, menambah catatan pahit bagi tim Indonesia di Road to UFC. Meskipun keduanya gagal melangkah ke babak semifinal, kekalahan ini merupakan bagian dari proses panjang menuju kesuksesan di dunia MMA.
Pertarungan ini menggarisbawahi kesulitan persaingan di kancah internasional MMA dan kebutuhan untuk terus mengasah keterampilan dan strategi bertarung. Meski Indonesia masih dihadapkan pada tantangan besar, perjuangan dan semangat para petarung tetap menjadi kebanggaan, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki talenta yang mampu bersaing di tingkat global. Kekalahan ini, meskipun pahit, dapat menjadi pelajaran berharga untuk memperbaiki teknik, strategi, dan persiapan mental bagi masa depan petarung MMA Indonesia.