Banyak orang membicarakan politik, ekonomi, dan kesejahteraan rakyat tanpa meluangkan waktu untuk mempertanyakan pandangan dunia saat ini. PBB, yang dulu diharapkan sebagai harapan perdamaian dunia, kini goyah dengan Dewan Keamanan yang terjebak dalam kepentingan segelintir negara besar. Konflik di Ukraina dan Palestina terus berlanjut tanpa solusi jelas, karena veto dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Hal ini membuat program-program penting PBB harus dikurangi, meningkatkan bahaya bagi masa depan dunia.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Wakil Menteri Luar Negeri Norwegia, Andreas Motzfeldt Kravik, menyoroti pentingnya peran kaum muda Indonesia dalam isu-isu global. Namun, suara mereka sering tenggelam dalam berita nasional yang berisik. Kaum muda perlu mempunyai kesadaran global dan melihat tatanan dunia yang lebih luas, terlepas dari kebisingan di dalam negeri.
Dunia saat ini terancam oleh egoisme nasional negara-negara adidaya, yang dapat membawa dunia kembali ke zaman gelap tanpa solidaritas dan hukum, hanya kekuatan senjata yang membicarakan. Oleh karena itu, kaum muda Indonesia diperlukan untuk bersuara tentang kejujuran, perdamaian, dan kemanusiaan demi keselamatan dunia. Langkah konkret tidak harus datang dari pemerintah atau tokoh besar, tetapi dapat dimulai dari suara, narasi, dan aksi nyata kaum muda Indonesia untuk menyelamatkan dunia. Satu suara, satu hati, satu generasi bisa menjadi awal dari perubahan besar.