Pawon Bu Nun, sebagai salah satu UMKM di Indonesia, menunjukkan bahwa jajanan tradisional Indonesia memiliki daya tarik yang mampu menembus pasar global. Berawal dari siomay rumahan yang dibuat dengan tangan dan dijual kepada rekan kerja, usaha ini berkembang pesat setelah mendapat respon positif. Siomay buatan Ainun dikenal karena rasa autentiknya yang terjaga konsisten selama lebih dari satu dekade. Meskipun pemasarannya dilakukan secara manual dan dari mulut ke mulut, siomay ini sudah terjual ke berbagai kota di Indonesia bahkan hingga ke Dubai.
Tidak hanya menjual siomay secara konvensional, Ainun juga menciptakan hampers siomay untuk momen Lebaran, yang sukses besar dengan penjualan mencapai lebih dari 200 paket dalam satu musim. Dengan konsumen loyal dan pengiriman yang sudah menjangkau luar negeri, siomay Pawon Bu Nun memiliki potensi untuk diekspor. Kisah sukses UMKM seperti Oma Telur Gabus juga menjadi contoh bahwa produk lokal Indonesia memiliki daya saing yang tinggi di pasar global.
Ainun, tanpa mengikuti pelatihan formal atau program pemerintah, berhasil menjalankan usahanya secara stabil, berkembang organik, dan terus meningkatkan kualitas tanpa modal besar. Dengan semangat kewirausahaan yang patut diapresiasi, Ainun memberikan pesan kepada pelaku usaha pemula untuk tidak pernah malu untuk berjualan. Dengan branding yang kuat dan kualitas produk yang terjaga, UMKM Indonesia seperti Pawon Bu Nun memiliki potensi untuk mendunia dan membuka jalan bagi produk lokal lainnya untuk ikut meraih pasar global. Menegaskan bahwa produk rumahan tak kalah hebatnya dengan produk pabrikan, kisah ini menjadi inspirasi bagi UMKM Indonesia untuk percaya diri menembus pasar global.