Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung rakyat Palestina melalui langkah-langkah diplomatik dan kemanusiaan yang terarah. Salah satu fokus utama selama kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke negara-negara di Timur Tengah dan sekitarnya termasuk Turki, Persatuan Emirat Arab (PEA), Mesir, Qatar, dan Yordania. Kunjungan tersebut tidak hanya bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral tetapi juga sebagai wadah konsultasi mendalam mengenai dinamika geopolitik dan krisis kemanusiaan di Palestina.
Menteri Luar Negeri, Sugiono, menjelaskan bahwa agenda Presiden Prabowo mencerminkan peran aktif Indonesia dalam merespons situasi di kawasan tersebut. Indonesia secara tegas menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala upaya relokasi paksa warga Gaza. Pemerintah menekankan bahwa setiap langkah kemanusiaan harus dilakukan secara sukarela dan dengan persetujuan semua pihak.
Dalam konteks bantuan kemanusiaan, Indonesia siap untuk berperan aktif dengan membuka peluang untuk mengevakuasi sementara korban luka, anak yatim piatu, dan pelajar terdampak konflik ke Indonesia. Bantuan ini murni sebagai wujud kepedulian kemanusiaan dan tidak bertujuan untuk memindahkan warga Gaza secara permanen. Presiden Prabowo masih dalam proses konsultasi dengan pemimpin negara di kawasan untuk menentukan langkah selanjutnya.
Pemerintah Indonesia kembali menegaskan bahwa segala upaya kemanusiaan ditujukan untuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, bukan untuk merelokasi warga Gaza secara permanen. Melalui diplomasi inklusif dan bantuan berorientasi perdamaian, Indonesia berharap dapat memberikan kontribusi pada stabilitas dan kesejahteraan di Palestina.