32.8 C
Jakarta
Friday, April 18, 2025

Dari Mesin Pencari ke Media Sosial: Cara Konsumen Akses Informasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai stimulus yang mereka terima dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, hingga perabaan. Setiap stimulus ini membentuk pola perilaku yang kemudian dianalisis oleh pasar untuk memahami bagaimana manusia memproses informasi, mulai dari penyimpanan di otak hingga tahap pengambilan keputusan.

Seiring perkembangan zaman, perilaku konsumen pun turut berubah, terutama didorong oleh kemajuan teknologi dan peristiwa besar seperti pandemi. Di era serba cepat, kepraktisan menjadi senjata utama. Kuliner, fashion, transportasi, teknologi, semuanya berlomba menawarkan kemudahan untuk mendukung kehidupan yang semakin dinamis dan berpacu dengan waktu.

Salah satu tren menarik adalah pergeseran pola pencarian informasi dari mesin pencari ke platform video pendek seperti TikTok. Generasi Z, yang dikenal cepat beradaptasi dengan teknologi, menjadi target utama pasar digital saat ini. Mereka lebih memilih mencari referensi melalui video pendek yang menawarkan visual menarik dan konten langsung to the point.

Tingkat penggunaan TikTok sebagai mesin pencari mencapai 41%, dengan mayoritas pengguna berasal dari Gen Z. Mereka cenderung mencari informasi sehari-hari seperti resep masakan, tips DIY, destinasi wisata, dan ulasan produk melalui TikTok karena format kontennya yang singkat dan visual.

Selain Gen Z, generasi milenial juga mulai menyesuaikan diri dengan tren yang sama. Data menunjukkan bahwa 49% generasi milenial saat ini menggunakan TikTok sebagai sumber informasi. Pergeseran pola konsumsi informasi ini menjadi sinyal bagi brand dan pemasar untuk menyesuaikan strategi konten mereka agar tetap relevan dan dapat menjangkau audiens dari berbagai kelompok usia.

Konten video pendek telah menjadi sorotan utama dalam strategi pemasaran digital. Video-video berdurasi singkat di bawah 90 detik, seperti yang populer di TikTok, terbukti efektif dalam menarik perhatian audiens dengan rentang perhatian yang semakin pendek. Konten jenis ini menghasilkan keterlibatan lebih tinggi daripada video berdurasi panjang, serta memainkan peran signifikan dalam memengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Perubahan dalam cara individu mengonsumsi informasi dan berinteraksi dengan brand mencerminkan pola perilaku yang menyediakan data berharga bagi perusahaan. Dalam era digital ini, adaptabilitas dan kreativitas dalam strategi pemasaran digital menjadi kunci untuk tetap relevan dan bersaing di dunia yang semakin terkoneksi. Platform-platform seperti TikTok bukan hanya ruang hiburan, tetapi juga alat penting dalam membangun brand presence dan keterikatan emosional dengan audiens lintas generasi. Menyusun strategi digital yang adaptif dan relevan dengan tren saat ini akan membantu brand tetap menjadi pilihan utama di benak konsumen.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru