Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura, telah menjadi simbol kemajuan infrastruktur Indonesia. Dengan panjang lebih dari lima kilometer, jembatan ini tidak hanya memudahkan mobilitas masyarakat, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan. Sejarah pembangunannya dimulai dari gagasan Prof. Dr. Sedyatmo pada tahun 1960-an, yang kemudian direalisasikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tahun 2003. Jembatan ini terdiri dari jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama, memiliki dua jalur kendaraan di setiap arah, dan kini telah dijadikan gratis tol sejak tahun 2018.
Dengan fungsi strategisnya, Jembatan Suramadu telah memberikan dampak besar terhadap mobilitas dan perekonomian antara Surabaya dan Madura. Pembangunan jembatan ini memberikan akses yang lebih mudah, mendorong investasi dan pariwisata di Madura, serta memperkuat integrasi antara kedua wilayah. Sebagai simbol kemajuan infrastruktur Indonesia, Jembatan Suramadu tidak hanya menjadi ikon arsitektur, tetapi juga memperjelas komitmen pemerintah dalam menghubungkan berbagai wilayah demi pemerataan pembangunan. Dengan demikian, jembatan ini menjadi salah satu landasan utama dalam mendorong kemajuan timur Indonesia.