Pada Minggu malam, ribuan warga Desa Sumolawang di Kabupaten Mojokerto memadati jalan-jalan desa dalam acara Gema Takbir Keliling yang sudah menjadi tradisi tahunan. Acara ini bukan hanya sekadar karnaval biasa, namun juga sebagai syiar Islam yang menghidupkan semangat Idulfitri secara penuh kekhidmatan. Ketua panitia kegiatan, Bapak Kalim, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar hura-hura, melainkan bentuk syukur dan kebersamaan dalam menyambut hari kemenangan. Gema Takbir Keliling tersebut sudah berlangsung selama 23 tahun dan akan terus dilestarikan untuk membawa manfaat dan keberkahan bagi masyarakat.
Partisipasi dalam acara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari remaja masjid hingga warga dari berbagai lapisan usia. Mereka turut serta dengan membawa obor, lampion, dan alat musik tradisional yang semakin memeriahkan suasana. Suara takbir terdengar di seluruh desa, menciptakan suasana hangat dan penuh kebersamaan. Tidak hanya warga biasa, beberapa tokoh penting juga turut hadir, seperti Kepala Desa Sumolawang dan pihak keamanan dari Kecamatan Puri untuk memastikan kelancaran acara.
Antusiasme warga terhadap tradisi ini luar biasa, menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang kuat dalam masyarakat. Harapannya adalah tradisi takbir keliling ini dapat terus lestari sebagai bagian dari budaya Islam yang mempererat ukhuwah dan membangkitkan semangat keagamaan di kalangan generasi muda. Dengan terus diadakannya acara ini setiap tahun, Gema Takbir Keliling Desa Sumolawang menjadi bukti bahwa tradisi yang baik akan selalu diterima dan dicintai oleh masyarakat setempat.