Menjaga bumi selalu merupakan tantangan yang serius. Data terbaru dari Copernicus Climate Change Service (C3S) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global pada Maret 15, 2025 mencapai 14,08 derajat Celsius. Angka tersebut melebihi rata-rata suhu bumi selama 30 tahun terakhir dan juga 1,6 derajat Celsius di atas suhu pra-industri. Upaya menjaga pemanasan global agar tetap di bawah 1,5 derajat Celsius dari era pra-industri merupakan komitmen global untuk meminimalkan dampak bencana akibat perubahan iklim.
Salah satu kendala dalam menjaga pemanasan global adalah peningkatan emisi karbon dioksida, yang harus dikurangi hingga 45% pada tahun 2030 untuk mencapai target pemanasan global 1,5 derajat Celsius. Di Indonesia, sektor logistik memberikan kontribusi signifikan terhadap total emisi industri nasional, menunjukkan perlunya manajemen rantai pasok yang berkelanjutan untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.
Tantangan lebih lanjut muncul dalam menerapkan manajemen rantai pasok yang berkelanjutan, terutama di Indonesia. Regulasi yang masih kurang mendukung, keterbatasan infrastruktur, dan adopsi manajemen operasional berbasis Enviroment, Social, and Governance (ESG) yang rendah menjadi hambatan dalam transisi menuju rantai pasok yang ramah lingkungan. Namun, dengan tekanan global yang semakin meningkat dan tuntutan konsumen yang lebih sadar akan lingkungan, perusahaan tidak bisa lagi mengabaikan penerapan rantai pasok hijau.
Investasi awal yang lebih besar dibutuhkan untuk menerapkan rantai pasok hijau, namun dalam jangka panjang efisiensi energi dan pengurangan limbah operasional dapat memberikan penghematan hingga 25 persen per tahun. Berbagai pendekatan, seperti Lean and Green Supply Chain dan penggunaan transportasi logistik ramah lingkungan, dapat membantu perusahaan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan daya saing di pasar global. Oleh karena itu, penerapan rantai pasok hijau tidak lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak bagi industri di Indonesia untuk tetap bersaing dan beradaptasi dengan perubahan global demi keberlanjutan ekonomi bangsa.