Makan di luar rumah tidak hanya sekadar melihat menu yang ditawarkan tetapi juga memperhatikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan. Pemilihan tempat makan yang sudah bersertifikasi seperti Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) sangat penting untuk menjamin kualitas pangan yang diberikan oleh restoran. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa restoran telah menerapkan sistem manajemen keamanan pangan yang ketat sesuai dengan standar internasional. Selain itu, sertifikasi HACCP memastikan bahwa setiap tahap dalam proses pengolahan makanan telah melalui analisis bahaya dan pengendalian titik kritis untuk mencegah risiko kontaminasi.
Menurut Perwakilan PT TUV Nord Indonesia, Karlina Bone, sertifikat HACCP mendorong restoran untuk menjadikan keamanan pangan sebagai budaya agar seluruh pekerjanya sadar terhadap pentingnya aspek-aspek keamanan pangan. Aspek fisik, biologis, dan kimia menjadi perhatian utama dalam menilai kelayakan suatu restoran. Fisik berkaitan dengan cara restoran memproses dan menyajikan makanan, biologis terkait dengan penanganan bahan baku, dan kimia menyangkut penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan.
Sertifikasi HACCP juga membantu mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya keracunan pangan serta menjamin kelayakan restoran bagi pelanggannya. Hal ini membuat sertifikasi HACCP menjadi senjata bagi para food reviewer atau pelanggan yang ingin memberikan ulasan negatif terhadap restoran. CEO D’Cost, Henry Tejakusmana, menegaskan bahwa dengan menerapkan HACCP, restoran seperti D’Cost dapat memberikan kepastian keamanan kepada para pelanggan. Selain itu, sertifikasi ini juga memiliki dampak positif dalam membangun reputasi dan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah restoran.