Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) melakukan pertemuan di kantor pusat BWI, Jakarta, untuk menjajaki kerja sama dalam pengembangan program wakaf produktif yang solutif demi mendukung pemberdayaan keluarga Indonesia. Wakaf produktif dianggap sebagai instrumen strategis yang dapat memberikan dampak positif bagi kemaslahatan umat, terutama dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial keluarga muslimah.
Ketua Presidium BMIWI, Dr. Reny Susilowati Latip, M.Pd.I., menyampaikan pentingnya wakaf produktif sebagai solusi konkrit untuk pemberdayaan keluarga Indonesia. Dia menegaskan bahwa wakaf uang dapat menjadi salah satu sumber pemberdayaan bagi keluarga Indonesia dan memanfaatkan potensi wakaf sebagai pendanaan yang berkelanjutan untuk program-program pemberdayaan sangatlah penting.
BMIWI, sebagai federasi organisasi wanita Islam terbesar di Indonesia, memiliki jaringan luas yang terdiri dari 34 organisasi massa. Keberagaman anggotanya menjadikan BMIWI sebagai kekuatan sosial potensial dalam mendukung pengelolaan dan penyaluran hasil wakaf produktif. Hal ini sesuai dengan misi BMIWI untuk memperkuat peran wanita Islam dalam pembangunan masyarakat.
Pengurus Pusat BWI mendorong BMIWI untuk ikut serta dalam Gerakan Indonesia Berwakaf. Dr. Kartini, S.Ag., M.Pd., menekankan pentingnya literasi dan sosialisasi wakaf, terutama di kalangan ibu-ibu majelis ta’lim. Dia juga menjelaskan peran BWI sebagai regulator dan pengelola wakaf, serta memastikan bahwa penghimpunan wakaf uang harus melalui lembaga yang sudah berbadan hukum.
Pertemuan diakhiri dengan ucapan terima kasih dari BMIWI kepada BWI atas dukungan yang diberikan. Para perwakilan BMIWI dari periode 2023-2028 disambut oleh Dr. Kartini di kantor BWI, TMII, Jakarta Timur. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat tercipta sinergi yang positif dalam upaya pemberdayaan keluarga Indonesia melalui program wakaf produktif.
