Dalam praktik Islam, proses penyembelihan hewan harus mematuhi aturan ketat untuk menjamin kehalalan dan kebersihan daging yang dikonsumsi. Peran seorang Juleha, atau Juru Sembelih Halal, memiliki peranan penting dalam memastikan proses ini sesuai dengan syariat Islam. Juleha yang terlatih tidak hanya memiliki keterampilan teknis dalam menyembelih hewan, tetapi juga memahami syarat-syarat sah penyembelihan agar hasilnya halal dan penuh berkah. Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kehalalan produk, pelatihan bagi Juru Sembelih Halal menjadi semakin penting.
Sebelum melakukan penyembelihan hewan, terdapat beberapa persiapan yang harus dilakukan agar proses berjalan sesuai dengan ketentuan Islam. Hal ini meliputi memastikan kehalalan dan kesehatan hewan, menyiapkan peralatan yang tajam dan higienis, menentukan tempat penyembelihan yang sesuai, serta menyiapkan Juru Sembelih yang kompeten. Adapun bacaan yang wajib diucapkan saat penyembelihan, seperti Basmalah dan Takbir, harus diucapkan agar proses tersebut sah dan dagingnya halal.
Setelah semua persiapan selesai, langkah-langkah penyembelihan yang sesuai syariat Islam harus diikuti. Ini termasuk membaringkan hewan menghadap kiblat, membaca doa dan menyebut nama Allah, memotong dengan cepat dan tepat, membiarkan darah keluar sepenuhnya, dan tidak memotong bagian tubuh sebelum hewan mati total. Meningkatnya permintaan akan daging halal menegaskan pentingnya pelatihan bagi Juru Sembelih Halal agar dapat memahami Fiqih Penyembelihan, teknik penyembelihan yang baik dan benar, etika dan kebersihan dalam penyembelihan, serta sertifikasi Juru Sembelih Halal.
Dengan memahami dan menerapkan tata cara penyembelihan yang benar sesuai dengan ajaran Islam, kita dapat menikmati daging yang halal dan berkah. Pelatihan bagi Juru Sembelih Halal menjadi krusial dalam menjaga standar halal di masyarakat, sehingga proses penyembelihan hewan dapat dilakukan dengan benar dan sesuai syariat Islam.
