Kepercayaan masyarakat terhadap BBM Pertamina mulai menurun setelah munculnya kasus korupsi dalam pengolahan bahan bakar. Namun, Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin menegaskan bahwa kualitas BBM Pertamax yang beredar saat ini telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Pertamina.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jaksa Agung di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat terkait dugaan ‘dioplos’ pada BBM Pertamax akibat kasus korupsi yang terjadi pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) pada tahun 2018-2023.
Jaksa Agung menjelaskan bahwa kasus yang terjadi pada 2018-2023 tidak berhubungan dengan BBM Pertamax yang diproduksi setelah tahun tersebut. Ia menegaskan bahwa kondisi BBM Pertamax saat ini sudah baik dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Selain itu, Jaksa Agung juga menegaskan bahwa tindakan curang yang dilakukan oleh sejumlah oknum dalam perkaranya tidak mencerminkan kebijakan yang ada di Pertamina. Sebagai gantinya, PT Pertamina Patra Niaga dan institusi terkait terus melakukan uji kualitas rutin setiap tahun untuk memastikan bahwa produk BBM yang dijual sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
Melalui kerja sama dengan lembaga survei independen dan Lemigas, Pertamina juga melakukan uji kualitas produk BBM secara berkala. Hasil dari uji kualitas tersebut menunjukkan bahwa BBM yang diproduksi oleh Pertamina telah sesuai dengan spesifikasi yang ada. Hal ini diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa BBM Pertamina yang beredar saat ini aman digunakan dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
