Kabar peretasan besar-besaran kembali mengguncang dunia mata uang kripto, kali ini menimpa platform pertukaran kripto terkenal, Bybit. Lebih dari $1,46 miliar dalam bentuk Ethereum (ETH) dilaporkan dicuri dari dompet panas Bybit, menjadikannya sebagai pelanggaran keamanan terbesar dalam sejarah mata uang digital. CEO Bybit, Ben Zhou, secara resmi mengonfirmasi peretasan ini melalui media sosial, dimana seorang peretas berhasil mengambil alih kendali atas dompet dingin Ethereum milik Bybit dan mentransfer seluruh isinya ke alamat tak dikenal.
Peristiwa ini memicu kekhawatiran setelah transfer besar sebesar 401.346 ETH senilai $1,13 miliar terjadi dari dompet panas Bybit ke alamat yang tidak teridentifikasi. Dampaknya tidak hanya terasa pada keamanan platform, tetapi juga langsung mempengaruhi harga Ethereum yang turun lebih dari 4% setelah dana hasil peretasan mulai dilikuidasi. Meski demikian, Zhou menegaskan bahwa dompet dingin lainnya tetap aman dan penarikan dana bagi pengguna tetap berjalan normal.
Para pakar keamanan siber mencatat bahwa metode peretasan yang digunakan dalam kasus Bybit mirip dengan serangan sebelumnya terhadap platform lain, menyoroti tingkat kecanggihan serangan dalam dunia kripto. Peretasan ini juga memengaruhi aset terkait, seperti Lido Staked Ether (stETH) senilai hampir $200 juta yang terjual dalam waktu singkat setelah peretasan, menekan nilai pasar Ethereum.
Bybit sedang berkolaborasi dengan pihak berwenang dan pakar keamanan untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut. Pelajaran yang bisa diambil dari insiden ini adalah pentingnya penerapan langkah-langkah keamanan yang lebih ketat dalam dunia mata uang kripto, terutama terkait keamanan dompet digital, guna melindungi dana pengguna dan mencegah insiden serupa di masa depan.