Pada pekan kedua Februari 2025, sejumlah media nasional melaporkan peringkat terbaru perguruan tinggi negeri dan swasta berdasarkan QS WUR 2025. Sebelumnya, Webometrics juga merilis daftar kampus terbaik di Indonesia. Bagi pengelola perguruan tinggi, pemeringkatan ini menjadi parameter penting untuk menentukan masa depan institusi mereka.
Para pimpinan kampus berusaha keras untuk mendapatkan peringkat tertinggi guna menjaga reputasi dan kepercayaan publik. Menurut mantan Plt. Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad, pemeringkatan membantu menilai posisi universitas dibandingkan dengan institusi lain. Selain ulasan lembaga independen, kampus di Indonesia juga harus memenuhi akreditasi oleh BAN-PT atau LAM untuk menilai secara objektif kualitas kampus.
Meraih akreditasi “Unggul” bukan hal mudah karena melibatkan biaya yang sangat tinggi. Kampus harus melewati tahapan kompleks yang membutuhkan investasi besar, terutama dalam persyaratan sumber daya manusia dan sarana prasarana. Faktor penelitian, publikasi ilmiah, kerja sama akademik, dan layanan mahasiswa juga menjadi tantangan yang harus diatasi.
Meskipun biaya akreditasi tinggi, ada strategi yang dapat digunakan untuk efisien menghasilkan peningkatan kualitas kampus. Fokus pada program studi unggulan, memanfaatkan hibah penelitian dan pendanaan eksternal, digitalisasi dan pemanfaatan teknologi, serta memperkuat branding kampus dan layanan mahasiswa adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen yang kuat, kampus swasta dapat meraih peringkat “Unggul” tanpa harus merogoh kocek dalam jumlah besar, menguntungkan mahasiswa dan masyarakat secara keseluruhan.