Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia, mengingat kekayaan alam yang melimpah. Dulu, negara ini menjadi incaran bangsa Eropa karena kekayaan alamnya. Namun, saat ini, hutan dan alam kita mengalami ancaman serius dari tindakan kelalaian anak bangsa sendiri. Kalimantan, yang dikenal karena hutan rawa gambut dan hutan tropisnya, saat ini mengalami degradasi yang disebabkan oleh keserakahan manusia. Deforestasi di Indonesia mencapai angka yang tinggi, dengan Kalimantan menjadi salah satu penyumbang utama kehilangan hutan. Penyebab utama deforestasi di Indonesia adalah pertambangan, terutama pertambangan batu bara, emas, dan bijih besi.
Selain pertambangan, industri kelapa sawit juga turut andil dalam deforestasi di Indonesia. Ekspansi perkebunan kelapa sawit menyebabkan pembukaan lahan hutan tropis, yang merugikan keanekaragaman hayati dan lingkungan. Dampaknya terasa dalam segala hal, mulai dari emisi gas rumah kaca hingga pencemaran air. Meski aktivitas pertambangan dan perkebunan ini memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, namun kita harus menyadari bahwa sumber daya alam yang kita miliki harus dilestarikan untuk generasi mendatang.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi deforestasi, seperti penerapan Inpres tentang penghentian pemberian izin baru dan peningkatan tata kelola hutan. Namun, kesadaran dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat penting dalam menjaga kekayaan alam Indonesia. Dengan langkah yang tepat dan komitmen yang kuat, Indonesia bisa menjadi contoh dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.