32.2 C
Jakarta
Friday, May 16, 2025

Revolusi Pangan Indonesia: Penemuan dan Wawasan Menjanjikan

Kedaulatan pangan adalah pilar utama dalam menciptakan ketahanan nasional, seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam Asta Citanya. Hal ini bukan hanya tentang swasembada, tetapi juga mencakup upaya untuk membangun sistem pangan yang mandiri, berkelanjutan, dan tidak rentan terhadap ancaman global. Beberapa tantangan yang dihadapi, seperti konversi lahan, perubahan iklim, dan ketergantungan impor, dapat diatasi melalui inovasi teknologi, pemanfaatan lahan suboptimal, dan kolaborasi lintas sektor.

Salah satu masalah utama dalam mencapai kedaulatan pangan adalah konversi lahan pertanian menjadi lahan perumahan atau industri, yang mengakibatkan berkurangnya lahan produktif untuk pertanian. Kementerian Pertanian telah meluncurkan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan untuk mengatasi hal ini. Program ini meliputi perluasan areal tanam, optimasi lahan rawa, tumpang sisi padi gogo, dan pencetakan sawah baru dengan memanfaatkan lahan suboptimal seperti lahan rawa dan kering.

Optimasi lahan rawa di 12 provinsi menjadi salah satu solusi strategis dalam mendukung kedaulatan pangan. Program perbaikan prasarana air untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari IP100 menjadi IP200 adalah langkah yang diambil untuk mengoptimalkan potensi lahan rawa. Selain itu, program tumpang sisi padi gogo juga diterapkan dengan menanam padi di antara tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit. Indonesia memiliki potensi besar dalam lahan rawa dengan data menunjukkan bahwa terdapat 3,5 juta hektare lahan rawa pasang surut dan 11 juta hektare lahan rawa lebak di beberapa provinsi.

Perubahan iklim juga menjadi ancaman serius bagi sektor pertanian dengan fenomena kemarau panjang dan curah hujan ekstrem yang dapat mengganggu pola tanam dan produksi pangan. Pemerintah mengembangkan program adaptasi berbasis teknologi untuk menghadapi tantangan tersebut dengan langkah-lahkah seperti manajemen pola tanam berbasis iklim, penggunaan varietas tanaman tahan cuaca, dan pengelolaan lahan secara konservatif.

Indonesia memiliki potensi untuk menjadi lumbung pangan dunia dengan kolaborasi lintas sektor yang kuat dan dukungan teknologi digital dalam pengembangan sistem pangan. Modernisasi pertanian menuju pertanian berkelanjutan juga membutuhkan revolusi hayati dengan penggunaan bioteknologi untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan kesuburan tanah secara alami. Hilirisasi produk pertanian juga memberikan nilai tambah signifikan bagi sektor ini.

Dengan semangat kerja keras, inovasi, dan kolaborasi, Indonesia memiliki peluang untuk tidak hanya mencapai swasembada pangan tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Hal ini membutuhkan komitmen dari seluruh elemen bangsa dan kebijakan yang proaktif dari pemerintah. Perubahan kebijakan pertanian yang berfokus pada keberlanjutan dan dukungan terhadap inovasi teknologi menjadi langkah awal dalam mencapai tujuan tersebut.

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru