29.2 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

Menabur Inspirasi Pendidikan Dan Program Inovatif Di SMPN 163 Jakarta

PENDIDIKAN adalah fondasi peradaban, dan menjadi bagian dari proses itu, walaupun sesaat, adalah sebuah pengalaman yang mendalam. Tepat pada tanggal 12 November 2024, sebuah kesempatan tak terduga membawa saya untuk menjadi bagian dari keluarga besar SMPN 163 Jakarta.

Tawaran ini datang melalui dosen saya di Universitas Indraprasta PGRI, di mana seorang guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut membutuhkan pengganti sementara karena sedang mengandung lima bulan. Meski singkat, sepuluh hari ini menjadi perjalanan yang penuh pembelajaran, inspirasi, dan kehangatan kolektif.

makan bersama SMPN 163 Jakarta

Sebagai mahasiswa semester tujuh, pengalaman ini menawarkan dua hal penting: peluang untuk mengasah keterampilan mengajar dan kesempatan untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum.

Berperan sebagai seorang guru bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi juga memahami karakter setiap siswa dan menciptakan hubungan yang bermakna.

Hari-hari pertama mengajar diisi dengan semangat dan energi untuk menginspirasi para siswa sekaligus belajar dari mereka. Saya menyadari bahwa pendidikan adalah proses dua arah, di mana guru dan siswa saling memperkaya pengalaman satu sama lain.

sarapan bareng di SMPN 163 Jakarta

Sarapan Bersama

Di hari kesembilan, saya dikejutkan oleh salah satu program istimewa sekolah ini, yaitu Sarapan Bersama. Seluruh siswa, guru, dan staf sekolah berkumpul di lapangan terbuka untuk menikmati sarapan dalam suasana penuh keakraban.

Program ini, yang dimulai sejak tahun ajaran 2022-2023 atas inisiatif Ibu Sri Triana Pranawingrum bersama tim manajemen sekolah, merupakan wujud nyata dari komitmen untuk membangun kebersamaan sekaligus memperhatikan aspek gizi siswa.

Program ini bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi memiliki nilai filosofis yang mendalam. Sarapan bersama mengajarkan siswa tentang pentingnya berbagi dan menghormati satu sama lain. Dalam suasana yang akrab, tidak ada batas antara siswa dan guru; semua berbagi momen dan energi yang sama.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memperbaiki pola konsumsi siswa, memastikan mereka mendapat asupan gizi yang cukup untuk menunjang aktivitas belajar.

Seorang pendidik sekaligus filsuf besar, John Dewey, pernah berkata, “Education is not preparation for life; education is life itself.* Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai kemanusiaan. Sarapan bersama adalah bentuk nyata dari prinsip ini. Dalam kebersamaan sederhana seperti ini, tumbuh nilai-nilai solidaritas, rasa hormat, dan kepedulian sosial.

SMPN 163 Jakarta sarapan

Refleksi dan Harapan

Sebagai seorang guru pengganti, sepuluh hari di SMPN 163 Jakarta memberi saya perspektif baru tentang dunia pendidikan. Saya melihat bagaimana program-program seperti sarapan bersama dapat menciptakan dampak besar, tidak hanya pada suasana sekolah, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa. Di era di mana pendidikan sering terjebak dalam angka-angka dan hasil ujian, program ini mengingatkan kita bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk individu yang utuh.

Keberlanjutan program ini sangat penting untuk memastikan manfaatnya terus dirasakan oleh generasi mendatang. Harapan saya, tradisi sarapan bersama di SMPN 163 dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk mengadopsi program serupa. Dengan demikian, tidak hanya gizi siswa yang meningkat, tetapi juga semangat kebersamaan yang akan terus hidup di tengah keberagaman.

Mengakhiri pengalaman ini, saya merasa bersyukur telah diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari perjalanan pendidikan di SMPN 163. Meskipun hanya infal, saya merasa telah mendapatkan pelajaran hidup yang luar biasa. Pendidikan, pada intinya, adalah tentang memberi dan menerima, tentang menciptakan perubahan, meskipun kecil, yang pada akhirnya akan membentuk dunia yang lebih baik.

Dengan segala semangat, saya berharap SMPN 163 Jakarta terus menjadi pionir dalam menghadirkan program-program inovatif yang tidak hanya berfokus pada akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter. Pendidikan sejatinya adalah warisan yang abadi, dan setiap program yang baik adalah langkah kecil menuju kemajuan yang lebih besar.

Semoga program ini terus berlanjut, menjadi warisan turun-temurun, dan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Demikian harapan saya yang tulus untuk SMPN 163 Jakarta. Karena pada akhirnya, pendidikan adalah tentang menanam harapan di hati setiap anak bangsa.

*) Hasman Dwipangga, penulis adalah freelance journalist nasional.news

Post Views: 246

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru