26.2 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Indef Sebut Insentif Mobil Hybrid Bisa Ganggu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

Senin, 24 Juni 2024 – 19:58 WIB

Jakarta, 24 Juni 2024 – Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan peningkatan insentif untuk kendaraan hybrid electric vehicle atau HEV, sebagai bagian dari upaya mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.

Baca Juga :

50 Persen Pembeli Mobil Listrik Kecewa dan Berniat Kembali ke Mobil Bensin, Ini Alasannya

Namun, langkah ini mendapat sorotan dari beberapa pihak karena dinilai dapat mempengaruhi kemajuan ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai alias BEV.

Menurut Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), rencana kebijakan insentif untuk HEV berpotensi menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia. Rencana insentif ini dinilai akan membuang kerja keras pemerintah dalam mendorong pengembangan ekosistem BEV.

Baca Juga :

Gimana Nasib Mobil Listrik BYD yang Dipesan PLN Sebanyak 10 Ribu Unit

Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Periklindo, Moeldoko mengatakan bahwa insentif mobil hybrid dapat mempengaruhi pertumbuhan mobil listrik murni. Dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad.

Menurutnya, tren penjualan mobil hybrid tentu akan meningkat ketika insentif diberlakukan sehingga bisa mendistorsi pangsa pasar mobil listrik di Tanah Air dan berpotensi menghambat kemajuan ekosistem BEV di Indonesia.

Baca Juga :

BYD Siap Jual Mobil Hybrid yang Bisa Jalan 2.100 KM, Mobil Jepang Ketar-ketir

Sementara itu, Reuters memperkirakan total pengeluaran oleh produsen mobil global akan mencapai US$1,2 triliun pada EVs, baterai, dan material-materialnya pada tahun 2030. Beberapa merek telah melirik Indonesia sebagai pasar yang vital, termasuk dalam melaksanakan kegiatan produksi.

Meskipun insentif untuk HEV dapat membantu mencapai tujuan jangka pendek dalam mengurangi emisi, kebijakan ini bertentangan dengan upaya jangka panjang untuk meningkatkan keamanan energi dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Dari segi investasi, HEV yang sudah berada pada tahap teknologi yang matang mungkin tidak menarik investasi yang signifikan ke industri otomotif Indonesia.

Halaman Selanjutnya

Dari segi investasi, HEV yang sudah berada pada tahap teknologi yang matang mungkin tidak menarik investasi yang signifikan ke industri otomotif Indonesia.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru