25.1 C
Jakarta
Wednesday, December 4, 2024

Kendaraan Listrik Bukan Satu-satunya Alat Memerangi Emisi Karbon

Jumat, 14 Juni 2024 – 19:28 WIB

Jakarta, 14 Juni 2024 – Kendaraan listrik sering digembar-gemborkan sebagai solusi utama untuk memerangi emisi karbon, karena model konvensional yang masih memakai bahan bakar minyak menjadi salah satu sumber polusi yang berkontribusi dalam pemanasan global.

Baca Juga :

Berburu Diskon Mobil Listrik Menarik di Jakarta Fair 2024

Namun, konferensi nasional yang diadakan oleh ABB dan Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Nasional baru-baru ini membahas peran penting efisiensi energi dalam mencapai target emisi karbon Indonesia, dengan fokus utama pada teknologi hemat energi dan solusi di berbagai sektor.

Konferensi ini menekankan, bahwa efisiensi energi menawarkan cara yang lebih komprehensif dan hemat biaya untuk mengurangi emisi secara signifikan.

Baca Juga :

Konsumen Belum Terima Unit, Mobil Baru BYD Meluncur Lagi Bulan Depan

Vice President, Head of Motion ABB di Indonesia, Chen Kang Tan mengatakan bahwa efisiensi energi adalah bahan bakar utama untuk masa depan energi yang berkelanjutan dan tangguh.

“Teknologi hemat energi yang ada saat ini dapat memberikan manfaat signifikan bagi berbagai sektor, termasuk pengurangan konsumsi energi, penghematan biaya, dan peningkatan keandalan energi,” ujarnya, dikutip VIVA Otomotif dari keterangan resmi.

Baca Juga :

Dongkrak Serapan Gas Bumi di Jabar, SKK Migas Panggil Semua Pelaku Industri

Para peserta konferensi juga membahas tantangan dan peluang dalam menerapkan efisiensi energi di Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah perlunya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sipil.

RM Soedjono Respati, Ketua MASKEEI, RM Soedjono Respati menuturkan bahwa terdapat kebutuhan mendesak untuk menerapkan terobosan baru dalam rangka menindaklanjuti dan mendorong peningkatan kualitas efisiensi energi.

“Hal ini termasuk insentif pengadaan peralatan, teknologi efisiensi energi, standarisasi peralatan (SKEM), sertifikasi, serta kebutuhan untuk meningkatkan penelitian dan inovasi yang dilakukan lembaga penelitian nasional dan para pelaku industri manufaktur,” tuturnya.

Konferensi ini juga menyoroti peran Gerakan Efisiensi Energi (EEM), sebuah platform global yang diluncurkan pada tahun 2021 oleh ABB dan baru-baru ini disahkan menjadi asosiasi independen.

EEM bertujuan untuk mendorong penerapan efisiensi energi di seluruh dunia dan mendukung transisi energi ke masa depan yang berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya

“Hal ini termasuk insentif pengadaan peralatan, teknologi efisiensi energi, standarisasi peralatan (SKEM), sertifikasi, serta kebutuhan untuk meningkatkan penelitian dan inovasi yang dilakukan lembaga penelitian nasional dan para pelaku industri manufaktur,” tuturnya.

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru